Aksi Kasus Bullying Terus Terulang, Ketua KGC: Selama Ini Anak-anak Menderita di Sekolah
Ramai kasus bullying di lingkungan sekolah, Ketua Kampus Guru Cikal (KGC), Bukik Setiawan membeberkan pandangannya.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Ayu Miftakhul Husna
Korban yang dianiaya ini diketahui adalah siswi berkebutuhan khusus.
Tiga siswa tersebut telah ditetapkan menjadi tersangka dan kini mereka berada di Mapolres Purworejo.
Melihat maraknya kasus bullying di sekolah, Ketua Kampus Guru Cikal (KGC), Bukik Setiawan membeberkan pandangannya.
"Selama ini anak-anak menderita di sekolah, sebagian besar murid di indonesia menderita belajar," kata Bukik saat dihubungi Tribunnews, Kamis (13/2/2020).
Baca: Kondisi Terkini Siswi Korban Bullying 3 Siswa SMP di Purworejo, Korban Ternyata Berkebutuhan Khusus
Bukik kemudian memberikan contoh simpel untuk membuktikan pernyataannya di atas tersebut.
"Itu kalau kita ditanya kamu kapan gembira di sekolah? Gembira ketik jam kosong, waktu istirahat, dan ketika pulang"
"Lepas dari sekolah mereka bergembira ria," lanjutnya.
Sedangkan, aksi bullying dapat terjadi dikarenakan suatu lingkungan tidak ada aturan dan norma yang jelas.
Ketika tidak adanya hal tersebut, membuat anak-anak yang memiliki kekuatan secara berlebih memiliki motivasi dan dorongan untuk mendominasi individu lain, termasuk temannya.
Menurut Bukik, kekuatan ini dapat berupa fisik mapun hal lainnya.
"Kekuatan simbolik segala macamnya," imbuhnya.
Bukik melanjutkan, mirisnya aksi bullying juga sering terjadi dilingungan sekolah yang secara umum memiliki aturan di dalamnya.
Menurutnya, aturan yang dimaksud di sini bukan papan-papan bertuliskan aturan-aturan, melaikan lebih jauh dari itu.
Yakni aturan dan norma yang hidup dan dilaksanakan oleh individu di lingkungan tersebut.