Cerita Dokter Fadhil 8 Tahun Bertugas di Natuna Kala Warga Setempat Lebih Percaya pada Dukun
Kapal tenggelam dan pernah dikejar benda tajam parang hingga diguna-guna dan bahkan ditolak warga sebagai dokter kerap dilalui Dokter Fadhil.
Editor: Dewi Agustina
![Cerita Dokter Fadhil 8 Tahun Bertugas di Natuna Kala Warga Setempat Lebih Percaya pada Dukun](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/dr-fadhil-8-tahun-bertugas-di-natuna.jpg)
Hari demi hari Fadhil mulai menetap dan menekuni aktivitas sebagai dokter di perkampungan itu, ia mulai membaur dengan warga masyarakat dan perlahan mendatangi warga yang sakit dan membutuhkan layanan kesehatan, namun pekerjaannyanya justru mendapat penolakan.
Kata Fadhil warga menolak adanya pengobatan secara medis yang masuk ke perkampungan pulau.
Bukan tanpa alasan, warga lebih memilih obat-obatan tradisional serta dukun kampung dibanding dokter dan obatan medis.
![dr Fadhil pria asal Bandung yang telah menetap di Desa Tanjung Kumbik, Kecamatan Pulau Tiga, Natuna Provinsi Kepri sejak 2012 silam.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/dr-fadhil-8-tahun-bertugas-di-natuna.jpg)
"Persaingan dunia disini bukan melawan penyakit ataupun bencana melainkan orang berilmu, kalau kata orang kampung, dukun," cetus Fadhil.
Hal itu juga sejalan dengan warga yang lebih mempercayai dukun kampung dibanding dokter medis.
Warga percaya dukun itu, kata Fadhil dahulu itu sudah sebuah keyakinan dan tradisi warga setempat.
Warga yang sakit berobat ke orang yang ahli, dan bahkan ibu-ibu yang melahirkan mereka lebih percaya bidan kampung dari pada dokter.
Keyakinan setempat misalnya, ibu yang baru melahirkan harus makan makanan yang kering, dan anak yang baru dilahirkan tidak boleh dibawa keluar selama 40 hari.
Hal-hal seperti itu kuat diyakini warga setempat.
Baca: Tak Takut Lagi Tertular Virus, Para WNI Diminta Bertemu Masyarakat Natuna Sebelum Dipulangkan
Baca: Observasi 238 WNI Selesai Hari Ini, Istana Ucapkan Terima Kasih ke Warga Natuna
"Jadi saya itu sering dijauhin sama dukun beranak selama disini dan bahkan ada beberapa warga juga yang tidak suka sama saya," sebut Fadhil.
Memang tak bisa kita pungkiri bahwa hal-hal sepertu itu menjadi keyakinan lokal yang telah membentuk peradaban budaya masyarakat.
Namun yang menjadi pertanyaannya jika ini terus dibudayakan masyarakat akan terpencil dalam kondisi peradaban yang modern ini.
"Keyakinan mereka terhadap hal seperti itu, sudah berlangsung sejak lama. Namun yang menjadi tugas saya harus sering mengedukasi masyarakat agar mereka paham dan menerima kehadiran dunia medis," kata Fadhil.
![Dokter Fadhil Bertugas di Natuna](https://cdn2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/dokter-fadhil-bertugas-di-natuna.jpg)
"Jadi hal itu sangat saya rasakan mulai dari 2012 hingga 2016 para warga setempat sangat anti medis," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.