Detik-detik Penangkapan Polisi Gadungan, Tiga Tersangka Menyerah Setelah Mobilnya Ditembak Polisi
empat diberikan tembakan peringatan, namun pengendara tetap berusaha lari. Tim polres Sragen akhirnya menembak kendaraan tersangka dan mereka menyerah
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SRAGEN - Detik-detik penangkapan AKP David yang mengaku berdinas di BNN Pusat berlangsung cukup dramatis.
Pelaku yang sedang berpesta digerebek di sebuah rumah di Sragen, pelaku ada yang berhasil kabur dengan loncat jendela dan lari menggunakan mobil.
Sempat kejar-kejaran dan sempat terjadi letusan senjata api untuk menghentikan pelaku.
Setelah tertangkap ternyata David adalah polisi gadungan dan seorang residivis.
Ketiganya terjaring dalam Operasi Antik Candi 2020 Polres Sragen dan berhasil melakukan penangkapan terhadap tiga residivis tersebut di Jalan Kampung Dukuh Made, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen.
Ketiga tersangka ialah Rudiyanto (30) tahun warga Desa Amis, Kecamatan Cikedang, Kabupaten Indramayu.
Rudi seorang residivis curanmor dan pernah ditahan selama dua tahun di lapas Indramayu dalam kasus Curanmor.
Tersangka kedua Wahyu (39) warga Dukuh Tengah RT 02 RW 3 Kecamatan Karangampel Kabupaten Indramayu.
Ia adalah residivis curanmor pernah ditahan di Lapas Bekasi dan menjalani hukuman 1,5 tahun.
"Tersangka ketiga ialah David (35) warga Dukuh Ngrambe Kabupaten Ngawi Jawa Timur. Tersangka pernah ditahan di Lapas Bekasi selama 1,5 tahun dalam kasus penipuan," kata Kapolres Sragen AKBP Raphael Sandi Cahya Priambodo melalui Kassubag Humas Polres Sragen AKP Harno, Jumat (14/2/2020).
Ketiga tersangka ditangkap bersama barang bukti satu paket sabu seberat 1,12 gram, satu unit mobil Toyota Calya nopol E 1810 RJ dalam kondisi rusak parah dan bekas tembakan di body belakang dan kaca depan akibat kejar-kejaran oleh tim Polres Sragen.
Baca: Pantai Asuhan di Haiti Dilalap Jago Merah, 15 Orang Tewas, Terdiri dari Balita & Anak 10-11 Tahun
Baca: Nella Kharisma Pamer Foto Kakak Iparnya yang Cantik
Tersangka David sebelumnya melakukan penipuan dengan mengaku sebagai anggota Polri berpangkat AKP dan berdinas di BNN RI.
"Memperlihatkan foto-foto berpakaian dinas lengkap, serta menunjukkan KTP palsu pekerjaan anggota POLRI terhadap calon korban atas nama Yuli Astuti (40) seorang janda," lanjut Harno.
Korban ialah seorang bidan Desa Kuncen, Kecamatan Pandangan, Kabupaten Bojonegoro.