Bandara Letung di Jemaja Dikabarkan Bakal Ditutup, Apa Kata Bupati Anambas Abdul Haris?
Bupati Kepulauan Anambas Abdul Haris membantah kabar yang mengatakan Bandara Letung, Kecamatan Jemaja bakal ditutup.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, ANAMBAS - Bupati Kepulauan Anambas Abdul Haris membantah kabar yang mengatakan Bandara Letung, Kecamatan Jemaja bakal ditutup.
Bahkan, dirinya pun telah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan terkait penambahan runway dan akses jalan menuju Bandara Letung yang telah selesai dibangun tahun 2019.
"Jangan percaya dengan berita bohong, faktanya kita saat ini berupaya mengembangkan pembangunan Bandara Letung. Saya berharap seluruh masyarakat Jemaja jangan terprovokasi dengan isu ini," ungkap Haris dengan tegas, kepada wartawan, Selasa (18/2/2020).
Untuk pemerataan pembangunan juga gencar dilakukan di Pulau Jemaja dan seluruh Kabupaten Kepulauan Anambas.
"Pemerataan kita tidak pilih kasih, tentunya dorongan dari masyarakat untuk berpartisipasi sangat kami harapkan," ujarnya.
Mengingat sekarang Kecamatan Jemaja sudah memiliki Bandara Udara, ia berharap ada investor yang mau membangun hotel dan resort.
"Tentunya ini akan meningkatkan perekonomian masyarakat kita," tuturnya.
Perkembangan pariwisata dan UMKM di Kepulauan Anambas perlu ditingkatkan, mengingat saat ini Kabupaten Kepulauan Anambas sudah bekerja sama dengan Shopee dan Tokopedia.
Nama Jalan Unik
Masih ingat dengan nama jalan yang pernah viral di Bandara Letung, Desa Bukit Padi, Kecamatan Jemaja waktu tahun lalu?
Baca: BREAKING NEWS: Rumah Ketua PA 212 di Depok Dilempari Batu
Baca: Ashraf Sinclair Meninggal, Terbilang Masih Muda & Rajin Olahraga, Mengapa Bisa Serangan Jantung?
Nama jalan itu dikabarkan sempat dicopot karena menuai pro kontra.
Namun kini nama jalan unik di Bandara Letung tersebut dimintai para pemuda yang tergabung dalam Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kecamatan Jemaja untuk dipasang kembali.
"Plang itu kan bisa jadi bentuk promosi kepada para penumpang atau wisatawan yang datang ke Bandara Letung. Tentunya hal ini sangat disayangkan sekali," kata Ketua KNPI Jemaja Mudahir saat dihubungi via WhatsApp, Kamis (16/1/2020).
Pihaknya menginginkan nama jalan unik tersebut dapat dipasang kembali.