Sempat Diduga Harimau, Jejak Kaki di Desa Karang Ringin 2 Ternyata Milik Hewan Pemalu In
Camat Lawang Wetan mengimbau masyarakat untuk tidak panik mengenai peristiwa ini dan tidak beraktifias seorang diri.
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan sripoku.com, Fajeri Ramadhoni
TRIBUNNEWS.COM, MUBA - Warga Desa Karang Ringin 2 Kecamatan Lawang Wetan Kabupaten Muba pada, Senin (17/2/20) lalu dihebohkan temuan jejak kaki yang diduga jejak kaki harimau.
Namun setelah tim dari Pemerintah Kecamatan, Polri, TNI, dan BKSDA memeriksa dipastikan jika jejak kaki tersebut adalah jejak kucing hutan.
“Ya, hari ini kita telah turun kelokasi terkait penemuan jejak kaki harimau yang ditemukan oleh masyarakat senin kemarin. Kita turun bersama BKSD, Polisi, TNI dan masyarakat, dipastikan oleh BKSDA jejak kaki harimau tersebut bukan bukan harimau melain kucing hutan,”kata Camat Lawang Wetan Tazarni, Rabu (19/2/20).
Lanjutnya, dari penelusuran yang dilakukan pada hari ini tidak menunjukkan adanya jejak-jejak baru.
Selain itu proses penelusuran yang dilakukan terkendala pada sejumlah kebun yang terendam oleh air akibat meningkatnya volume air sungai musi.
Baca: BREAKING NEWS Iran Mengkonfirmasi 2 Kasus Positif Virus Corona, Total 30 Negara Terinfeksi Covid-19
Baca: Jumlah Jemaah Haji Indonesia 2020 Akan Ditambah, Menag Minta Bantuan Jokowi Karena Kenal Raja Salman
Baca: Anak Muda Ini Sukses Bangun Startup Pendanaan Bisnis Franchise, Investornya 34.000
“Penelusuran terpaksa kita batasi melihat kondisi di lapangan tidak memungkinkan," katanya.
Selain itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik mengenai peristiwa ini dan tidak beraktifias seorang diri.
Tim BKSDA yang dipimpin oleh Kasi SKW 1 Sumsel Yusmono memastikan bahwa jejak kaki yang diduga harimau bukanlah yang diperkirakan.
Menurutnya jejak kaki harimau lebih besar yang biasanya.
“Setelah kita lihat dan berdasarkan bentuk tapak dan ukuran tapak kaki yang ada cuma 7 cm, makanya kita menyimpulkan itu tapak sejenis kucing hutan," katanya.
Sementara kalau harimau bentuk tapaknya tidak seperti itu dan besarnya minimal 10 cm.
Dijelaskannya mengenai berbahaya atau tidaknya kucing hutan menurutnya tidak berbahaya.
Kucing hutan menurutnya pemalu dan biasa beraktifitas saat malam hari.
“Kucing hutan masuk perkampungan untuk cari makan setelah itu kembali lagi. Sedangkan untuk habitat harimau ada di Kecmatan Lalan, Tungkal Jaya, dan Bayung Lencir serta perbatasan jambu,”tambahnya.
Kapolsek Babat Toman AKP Ali Rojikin SH, mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan selalu waspada.
Kendati dipastikan kucing hutan masyarakat untuk tidak beraktifitas sendirian.
“Kita mengimbau agar pihak perusahaan menghidupkan listrik di pwrumahan lebih lama, lalu menyarankan karyawan mengurangi aktivitas diluar rumah dimalam hari, berkerja secara berkelompok dan Patroli ditingkatkan. Apabila ditemukan penampakan hewan tersebut segera hubungi pihak berwajib,”ungkapnya. (dho)
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Heboh! Penemuan Jejak Kaki Harimau di Lawang Wetan Muba, Warga Diimbau tidak Beraktifitas Sendirian