Irjen Arman Depari Minta Oknum Polisi yang Tertangkap Jadi Kurir Narkoba di Riau Dihukum Gantung
Badan Narkotika Nasional (BNN) membongkar kasus penyelundupan Narkoba jenis sabu jaringan internasional.
Editor: Sugiyarto

BNN juga menyita dua unit mobil Toyota Avanza warna silver, dan Honda Brio warna merah, yang digunakan untuk membawa Narkoba.
Adapun, Oknum Polisi bertugas sebagai kurir, yang menjaga, menjemput, dan mengantar barang.
Narkoba itu rencananya didistribusikan ke daerah Pekanbaru dan Dumai.
Keempat pelaku, kata Arman, tidak ditangkap secara bersamaan, tapi sporadis dengan rentang waktu tidak terlalu jauh.
"Untuk oknum polisi dia membawa (Narkoba). Kurir pembawa dan penjemput," tutur jenderal polisi bintang dua itu.
Para pelaku, ditambahkan Arman, sempat berupaya kabur.
Namun berkat kesigapan petugas, mereka berhasil dihentikan.
"Orangnya (pelaku) berhasil dilumpuhkan, bukan dengan senjata api. Kalau senjata api hanya untuk (tembakan) peringatan," kata Arman Depari.
Terima upah Rp 150 juta
Identitas Oknum Polisi yang menjadi kurir Narkoba merupakan anggota Polsek Rupat.
Tersangka berinisial RA dengan pangkat brigadir.
Ia bersama 3 rekannya tertangkap saat membawa Narkoba jenis sabu sebanyak 10 kg.
Barang haram itu dibungkus dalam plastik hijau dan dibagi menjadi 10 bungkus.
Selain itu, BNN juga mendapatkan 6 bungkus berisi pil ekstasi.