Oknum Perwira TNI Divonis 8 Bulan Gara-Gara Selingkuh hingga Nikahi Istri Orang Secara Siri
Hakim menilai apa dilakukan terdakwa melanggar hukum karena telah merusak rumah tangga orang lain
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Seorang oknum perwira TNI divonis penjara selama 8 bulan setelah terbukti selingkuh dan nikahi istri orang secara siri.
Terdakwa merupakan Komandan Datesemen Zeni Bangunan (Dandenzibang) 3/1 Medan, dari satuan Kodam I Bukit Barisan Letnan Kolonel (Letkol) AH.
Sidang kasus oknum perwira TNI selingkuh dan nikahi istri orang secara siri kembali dibuka Pengadilan Militer Tinggi - I Medan, Kamis (20/2/2020).
Sidang diketuai majelis hakim Kolonel CHK Suwignyo Heri Prasetyo.
Adapun, agenda sidang adalah pembacaan vonis.
Baca: Kesal Ditagih Uang Belanja, Pria Ini Nekat Tusuk Paha dan Sayat Pipi Istri Sirinya
Baca: Pergerakan KKB Papua Terendus TNI dan Polri, Kapolda: Zona Merah Jadi Hijau, Segera Tangkap?
Baca: Pingin Memilih Camilan Sehat Saat di Kantor? Daftar Camilan Berikut Layak Jadi Pilihan!
Berdasarkan bukti dan fakta-fakta di persidangan, majelis hakim menyatakan terdakwa terbukti selingkuh dan nikahi istri orang, yakni LC, secara siri.
Sementara, Letkol AH juga sudah beristri.
"Mengadili dan menyatakan terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana turut serta melakukan zina. Menjatuhkan pidana penjara selama delapan bulan dan membebankan biaya perkara sebesar Rp 25.000," kata Suwignyo Heri Prasetyo sambil mengetuk palu, Kamis (20/2/2020).
Terhadap vonis tersebut, terdakwa menjawab dengan menerima putusan.
Namun, Oditur Militer Kolonel Laut Budi Winarno menjawab, pihaknya akan pikir-pikir dulu untuk menentukan upaya hukum selanjutnya.
Hal serupa juga diucapkan pelapor AW, suami LC.
"Kami pikir-pikir dulu, apakah banding atau tidak. Soalnya dituntut setahun tapi divonis hanya delapan bulan," kata AW.
"Saya pribadi kecewa dengan vonis itu, kenapa delapan bulan, kan sudah terbukti melakukan perselingkuhan."
"Harusnya divonis di atas tuntutan oditur biar ada efek jera dan kejadian ini tidak terulang lagi," lanjut AW.