Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Suara Lirih Ayah Korban Meninggal Susur Sungai di Sleman: Saya Ikhlas

Duka mendalam dirasakan Dedy Sukma, Ayah dari Khoirunnisa Nur Cahyani, salah satu korban meninggal

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Suara Lirih Ayah Korban Meninggal Susur Sungai di Sleman: Saya Ikhlas
TribunJogja.com/Hasan Sakri
Khoirunnisa Nur Cahyani Sukmaningdyah, yang merupakan salah satu korban meninggal saat acara susur sungai dimakamkan hari Sabtu (22/2/2020) ini di makam Dusun Karanggawang Girikerto, Turi 

TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Kegiatan susur sungai kepramukaan yang digelar di Sungai Sempor, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Jumat (21/2/2020) menelan korban jiwa.

Sembilan dari ratusan siswa SMPN 1 Turi yang menjadi peserta meninggal dunia akibat tergulung gelombang besar.

Pemakaman korban meninggal dunia pun dilaksanakan.

Duka mendalam dirasakan Dedy Sukma, Ayah dari Khoirunnisa Nur Cahyani, salah satu korban meninggal.

Suaranya bergetar, pelupuk matanya menyimpan air mata yang tak henti-hentinya jatuh. Dedy Sukma berujar lirih, "saya ikhlas."

Selepas dari permakaman, Tribun Jogja sejenak berbincang dengan Dedy di kediamannya, Girikerto, Turi, Sleman, Sabtu (22/2/2020).

Tak ada yang disalahkannya, meski kejadian tragis saat susur sungai Pramuka SMPN 1 Turi, kemarin sore menewaskan putri sulungnya.

 TRAGEDI SUSUR SUNGAI DI SLEMAN: Khoirunnisa Dimakamkan Tepat di Hari Ulang Tahunnya

 Salah Satu Korban Susur Sungai SMPN 1 Turi, Dimakamkan di Hari Ulang Tahunnya

Berita Rekomendasi

Dedy hanya meminta agar pihak-pihak terkait melakukan koreksi, evaluasi.

Dengan harapan kejadian senestapa ini tak terulang lagi.

Polisi tetapkan satu orang tersangka

Kabar terbaru dengan melansir TribunJogja.com, polisi pun telah menetapkan tersangka dari kasus ini.

Kabid Humas Polda DIY, Kombespol Yulianto menyampaikan bahwa, berdasarkan hasil gelar perkara yang di lakukan pada siang tadi, dipimpin oleh Direktur Kriminal Umum Polda DIY, Kombespol Burkan Rudy, dan telah menaikkan status penyelidikan menjadi penyidikan.

 Kena Pasal Kelalaian, Satu Orang Jadi Tersangka Tragedi Susur Sungai Kegiatan Pramuka SMPN 1 Turi

 Kesaksian Korban Susur Sungai SMPN 1 Turi yang Selamat : Sempat Hanyut dan Diselamatkan Temannya

Pasal yang disangkakan adalah 359 dan 360 KUHP, pasal kelalaian yang menyebabkan orang lain meninggal dunia, dan kelalaian yang menyebabkan orang lain luka-luka.

“Sementara ini, tersangka sedang dilakukan pemeriksaan selanjutnya dan BAP," terang Kombespol Yulianto.

Selanjutnya, Kabid Humas Polda DIY menginformasikan bahwa, sore ini, semua proses terkait identifikasi korban, dipindahkan dari Puskesmas Turi, Sleman, ke Rumah Sakit Bhayangkara Yogyakarta.

Hal ini mengingat kelengkapan alat yang ada di RS Bhayangkara lebih memadai.

Tanpa izin pengelola outbound

Sungai Sempor yang digunakan sebagai lokasi susur sungai para siswa SMP N 1 Turi sering dimanfaatkan sebagai lokasi outbound.

Bahkan ada pengelolaan secara terorganisir untuk memandu wisatawan yang datang. 

Dudung Laksono, pengelola Outbond Sungai Sempor di Dusun Dukuh, Donokerto, Turi menjelaskan bahwa tak pemberitahuan dari pihak sekolah dalam susur sungai pada Jumat (21/2/2020) kemarin.

 BREAKING NEWS : Polda DIY Tetapkan 1 Orang Tersangka dalam Tragedi Susur Sungai SMPN 1 Turi

Ia menerangkan, dalam susur sungai yang direkomendasikannya pun hanya berjarak 500 meter, dengan kedalaman selutut orang dewasa.

Adapun area outbound Sungai Sempor ini sudah ada sejak 2007.

Yang ditawarkan di lokasi ini adalah alam dan sungainya, di mana di sekitar lokasi outbound masih banyak ditumbuhi pepohonan, air sungai yang jernih dan masih ditemukan ikan di dalamnya. 

Hanya saja, jika dalam kondisi hujan dan air menjadi keruh, dan dengan kondisi itu maka pemandu siap untuk mengevakuasi peserta outbound keluar dari sungai. 

"Patokan kita air keruh. Kalau atas hujan pasti air keruh, itu harus segera dinaikkan. Kemarin enggak ada pemandu lokal, nggak ada konfirmasi," ungkapnya. 

 Super Gampang! Tutorial Make Up Khusus untuk Musim Hujan

Padahal dengan kondisi peserta yang berjumlah lebih dari 200 orang, menurutnya harus ada setidaknya 20-50 pemandu yang mengawal peserta.

Idealnya satu orang pemandu untuk lima peserta, paling banyak 10 peserta.

Pihaknya sendiri memiliki 15 pemandu. 

Saat disinggung langkah ke depannya pasca insiden ini, ia mengatakan bahwa pengelolaan outbound tetap berjalan, namun acara outbound di musim hujan untuk sementara dihentikan.  

"Kami membatalkan lima tamu. Di sini kan ada banyak desa wisata, semua dibatalkan juga. Ya berdampak juga wisatanya. Andaikata dari awal ada komunikasi, kan tidak terjadi seperti ini," tutupnya.

Proses pencarian dilanjutkan besok pagi

Wahyu Efendi, Kepala Basarnas DIY menyatakan bahwa proses pencarian hari kedua akan dihentikan sekitar pukul 21.00.

Seharian ini pihak Basarnas dan SAR gabungan telah melakukan penyisiran dan pengecekan di beberapa titik yang diperkirakan ada tubuh korban yang menyangkut di dasar sungai. 

"Sekitar jam 9 malam akan kita tutup dilanjutkan besok pagi. Dengan pertimbangan jarak pandang terbatas, karena penerangan juga menggunakan lampu senter," ungkapnya. 

Ia menerangkan di hari kedua, Sabtu (22/2/2020) telah ditemukan satu korban susur sungai atas nama Nadine Fadila.

 Kesaksian Korban Susur Sungai SMPN 1 Turi yang Selamat : Sempat Hanyut dan Diselamatkan Temannya

Kini tersisa dua lagi yang masih dicari.

Rencananya, pencarian korban akan dilakukan hingga tujuh hari. 

"Hari ini sampai radius 3 KM dengan mengerahkan delapan tim. Besok pagi rencana pencarian dengan jarak kurang lebih 26 KM dengan asumsi pencarian dari titik awal," urainya. 

Pihaknya pun akan melakukan tindakan penyelaman dengan personel dari Basarnas, SAR gabungan, DitPolair Polda DIY dan Brimob Polda DIY.

Ia menyebut, dari jarak 3 KM dari titik awal kejadian, terdapat lima palung sudah ditandai dan akan dilakukan penyelaman pada Minggu (23/2/2020).

 BREAKING NEWS : Polda DIY Tetapkan 1 Orang Tersangka dalam Tragedi Susur Sungai SMPN 1 Turi

Sedangkan jaring yang telah ia pasang sejak hari pertama juga tidak membuahkan hasil. 

Selain titik palung, Wahyu menjelaskan bahwa karakter sungai yang disisir rata-rata sedalam 50cm sampai 1m.

Ada sungai yang lebar kemudian menyempit dengan kondisi berbatu. 

Saat disinggung mengapa korban kebanyakan perempuan, Wahyu menjelaskan bahwa itu dikarenakan kondisi pakaian ya dikenakan saat arus air menerjang mereka. 

"Perempuan menggunakan rok. Saat di air otomatis rok itu akan menghalangi air jadi bisa kebawa arus. Kalau pake celana, air akan lewat celah. Dan yang ditemukan semua perempuan dan menggunakan rok semua," tuturnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul: Ayah Khoirunnisa, Korban Tewas Susur Sungai SMP N 1 Turi : Allah Bisa Memanggil Dengan Cara Apa Pun

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas