Fakta-fakta Isu Penculikan Anak di Wonokromo Surabaya, di Gresik Korban Loncat dari Mobil
Pelaku mengaku mendapat pesanan dari seorang wanita di Jawa Barat, untuk mencarikan anak di bawah umur dengan imbalan sejumlah uang.
Editor: Hendra Gunawan

"Kok koyok orang yang kemarin ya bu, bajunya sama, kan ada di-CCTV. Katanya ibunya orangnya sama," katanya pada awak media di lokasi.
Lantaran tak ingin terjadi insiden serupa seperti pekan lalu, lanjutnya, Dina akhirnya berteriak hingga menimbulkan kegaduhan warga setempat.
"Belum sampai diambil (anak)," ungkapnya.
Sementara itu, saksi mata, Suroso (56) menuturkan seorang terduga pelaku wanita sempat berusaha kabur namun lebih dahulu disergap sejumlah ibu-ibu yang berkerumun di depan sekolah menunggu anaknya di dalam sekolah.
"Jadi ya banyak orang, yang wanita langsung dipegangi ibu ibu banyak," terang Suroso.
Lalu Kanit Reskrim Polsek Wonokromo Ipda Arie Pranoto mengaku sudah mengamankan terduga pelaku penculikan.
Namun ia belum menyampaikan jelas jumlah terduga pelaku yang berhasil diamankan di Mapolsek Wonokromo.
"Sudah dibawa kok. Sudah kami amankan, nanti aja," ujarnya pada TribunJatim.com di lokasi.
Korban penculikan anak di Gresik loncat dari mobil
Sebelumnya, terungkap detik-detik penculikan anak di Gresik terjadi pada Senin (3/2/2020) malam.
Sang anak SAW (inisial) yang berusia 9 tahun berhasil kabur setelah loncat dari mobil.
Pelaku pun harus menjadi bahan perundungan warga.
Berikut kronologis kejadiannya:
1. Korban di warung
Berdasarkan informasi yang dihimpu surya.co.id, kejadian bermula pukul 18.00 Wib.
Saat itu SAW yang berasal dari Dusun Sukorejo, Desa Ngabetan, Kecamatan Cerme sedang membeli jajan di sebuah warung.
Tiba-tiba SAW didatangi pelaku bernama Ahmad Muzaki Maulana (25) warga Perum Banjar Sari Asri, Banjar sari, Kecamatan Cerme.
Saat itu Ahmad Muzaki mengendarai mobil Daihatsu Sigra.
Pelaku kemudian memaksa SAW masuk ke dalam mobil abu-abu tersebut dan membawanya kabur ke arah utara.
2. Korban berhasil lolos
Korban yang tak mengenal pelaku pun langsung menangis dan berteriak histeris.
Korban kemudian berhasil keluar usai membuka pintu dan meloncat dari mobil yang sedang berjalan.
3. Korban dikejar
Melihat kejadian tersebut, warga lantas mengejar mobil yang dikemudikan oleh pelaku.
Sebagian warga juga menghubungi pihak kepolisian.

Sesampainya di jalan raya Cerme, mobil pelaku terjebak macet di perlintasan kereta api.
Warga yang mengejar berhasil menghentikan paksa mobil pelaku.
Warga yang geram merusak mobil pelaku.
Bongkahan batu dilempar hingga kaca mobil pecah.
Pelaku langsung dipaksa membuka pakaian dan dijadikan samsak hidup.
Petugas kepolisian langsung mendatangi lokasi kejadian dan mengamankan pelaku.
Kanit Reskrim Polsek Cerme, Bripka Mahrizal membenarkan ada kejadian tersebut.
"Iya saat ini kita amankan di Mapolsek Cerme," ujar Kanit Reskrim Polsek Cerme, Bripka Mahrizal, Senin (3/2/2020).
Pihaknya masih belum bisa memberikan banyak keterangan.
Saat ini Kasatreskrim Polres Gresik mendatangi Mapolsek Cerme.
4. Alasan pelaku mau dijual
Informasi yang dikutip dari kompas.com menyebutkan, kepada polisi, pelaku mengakui aksi penculikan tersebut.
Pelaku mengaku mendapat pesanan dari seorang wanita di Jawa Barat, untuk mencarikan anak di bawah umur dengan imbalan sejumlah uang.
Saat ini, pelaku masih diamankan di kantor polisi, berikut barang bukti mobil yang digunakan saat beraksi.
Kemudian, polisi mengamankan sebuah ponsel serta dompet berisi beberapa kartu identitas dan kartu ATM. (Luhur Pambudi)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Polisi Beberkan Fakta isu Penculikan Anak di Wonokromo Surabaya, di Gresik Korban Loncat dari Mobil