Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Kakek 71 Tahun Ikut Bantu Selamatkan Korban Susur Sungai SMP 1 Turi: Saya Sempat Ikut Hanyut

Kisah Mbah Diro saat menyelamatkan korban susur sungai di Sungai Sempor. Mengaku sempat ikut hanyut terbawa derasnya arus sungai.

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Ifa Nabila
zoom-in Kisah Kakek 71 Tahun Ikut Bantu Selamatkan Korban Susur Sungai SMP 1 Turi: Saya Sempat Ikut Hanyut
TRIBUNJOGJA.COM / Christi Mahatma
Mbah Diro, Kakek Tua 70 Tahun Rela Gendong Anak-anak yang Hanyut Susur Sungai, Selamatkan 30 Siswa 

TRIBUNNEWS.COM - Tragedi susur sungai SMP Negeri 1 Turi, Sleman, yang menewaskan 10 murid, menyisakan sejumlah kisah.

Seorang laki-laki berusia 71 tahun, Sudiro, menjadi satu di antara warga sekitar yang turut menolong siswa-siswi SMP 1 Turi yang hanyut saat melakukan susur sungai pada Jumat (21/2/2020) lalu.

Di usianya yang tak lagi muda, laki-laki yang akrab disapa Mbah Diro itu berupaya menolong dengan sekuat tenaganya.

Hampir 30 anak berhasil ia selamatkan bersama warga lainnya.

Namun, di balik itu, Mbah Diro mengungkapkan ia sempat ikut hanyut oleh derasnya arus sungai.

Mbah Sudiro, warga Dukuh, Donokerto,Turi yang turut membantu Kodir saat menyelamatkan siswa SMPN 1 Turi yang hanyut saat susur sungai.
Mbah Sudiro, warga Dukuh, Donokerto,Turi yang turut membantu Kodir saat menyelamatkan siswa SMPN 1 Turi yang hanyut saat susur sungai. (TribunJogja.com/Christi Mahatma)

Beruntung ia bisa berpijak pada batu dan berpegangan pada tangga panjang yang dibawanya.

"Saya sempat ikut hanyut, anak masih di punggung saya," ungkap Mbah Diro, seperti yang diberitakan TribunJogja.com, Senin (24/2/2020).

Berita Rekomendasi

"Saya bisa pegangan, tetapi karena batu licin, jadi terpeleset, kaki saya terluka," sambungnya sambil menunjukkan luka di telapak kakinya.

Baca: Motor Relawan Pencarian Korban Susur Sungai di Sleman Hilang Dicuri, Polisi Masih Selidiki

Mbah Diro pun menuturkan, arus sungai saat itu terbilang cukup deras.

Air di sungai pun naik dengan begitu cepat.

"Arusnya memang cukup deras."

"Mungkin daerah atas sudah hujan deras, dan tiba-tiba air langsung tinggi."

"Itu yang membuat anak-anak terbawa arus," kata Mbah Diro.

Proses evakuasi korban terakhir yang ditemukan Minggu (23/2/2020).
Proses evakuasi korban terakhir yang ditemukan Minggu (23/2/2020). (Ist/Gandung Kusmardana)

Ia pun menolong para siswa dengan merangkul, bahkan menggendongnya ke tepi sungai.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas