Ratapan Ayah Korban Susur Sungai di Makam Anaknya: "Dik, Maafin Bapak Ya"
Setelah liang lahat tertutup tanah, Suraji memanjatkan doa, sambil mengusap-usap tanah. "Dik, maafin Bapak ya."
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Tribun: Bagaimana kondisi siswa yang berada di pinggir sungai sambil memegangi tebing?
Adik saya ikut turun. Adik saya yang mengevakuasi mereka.
Baca: Survei Kandidat Terkuat Pilpres 2024 Versi Indo Barometer: Prabowo Subianto Terkuat, Ganjar Urutan 4
Baca: Bukan Lem Aibon atau Formula E, Menurut Survei Banjir Jakarta Bikin Elektabilitas Anies Anjlok
Saya fokus menolong anak-anak yang berada di tengah, adik saya mengevakuasi yang berada di pinggir.
Selama mengevakuasi anak-anak, saya tak melihat ada siswa maupun siswi hanyut terbawa arus.
Semua bertahan, dengan cara memegangi apapun yang ada di sungai.
Tribun: Berapa anak yang Anda evakuasi?
Total anak yang saya evakuasi lebih dari 20 orang. Enam anak dalam kondisi lemas. Banyak perempuannya.
Tribun: Selain Anda dan adik, siapa lagi yang menolong anak-anak?
Di tempat lain di sungai, saya juga melihat beberapa warga mengevakuasi siswa-siswi yang berada di pinggir sungai sambil memegangi bebatuan.
Baca: 5 Fakta Kesha Ratuliu, Sempat Alami Kekerasan dari Mantan, Kini Tumor Payudara Merongrongnya
Baca: Murianto Bunuh Selingkuhan Karena Cemburu Ditelepon Tidak Dijawab
Mereka membantu pakai tali.
Tribun: Berapa lama Anda melakukan evakuasi itu?
Setelah semua terevakuasi dan berada di atas tebing, saya coba mencari tangga bambu.
Gunanya untuk menyeberangkan mereka ke jalur yang memungkinkan untuk dilalui.
Proses evakuasi yang saya lakukan berlangsung lebih kurang tiga jam dari pukul 14.30 sampai 17.30.
Setelah menolong, saya pulang.
Habis maghrib saya balik lagi, nyari lagi.
Nengok di lembah Sempor, sampai pukul 21.30, terus ada yang ketemu satu lagi itu. Iya meninggal.