Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Mengaku Bersalah Menabrak Mobil di Depannya, Pengemudi Ini Malah Cekik Polisi

Tak hanya mencekik RJ, rupanya Rl juga mencekik anggota Satlantas yang berusaha melerai pertikaian mereka

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Tak Mengaku Bersalah Menabrak Mobil di Depannya, Pengemudi Ini Malah Cekik Polisi
TribunnewsBogor.com/Damanhuri
Ilustrasi. 

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Seorang pengendara berinisial RI terlibat perselisihan dengan pengendara lainnya.

Tak mengaku bersalah telah menabrak, RI mencekik si pengendara di depannya.

Polisi mengamankan RI setelah berbuat onar dan mengganggu pengguna jalan, ke Polrestabes Palembang, Sabtu (22/2/2020).

Informasi yang dihimpun Sripoku.com, Sabtu (22/2/2020) pukul 10.00, Rl melajukan mobilnya dari arah Pasar Cinde menuju Jembatan Ampera.

Mobil di depannya dikemudikan RJ.

Saat hendak melintasi Jembatan Ampera, atau persisnya di dekat Bundaran Air Mancur, mobil yang Rl kemudikan menabrak bemper belakang mobil RJ.

Kedua pengendara tersebut lalu menepikan kendaraan mereka masing-masing di dekat BAM.

Berita Rekomendasi

Begitu turun dari mobil, Rl langsung mencekik RJ.

Petugas Satlantas Polrestabes Palembang yang berada tak jauh dari lokasi kejadian, lalu melerai keduanya.

Tak hanya mencekik RJ, rupanya Rl juga mencekik anggota Satlantas yang berusaha melerai pertikaian mereka.

Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, AKBP Nuryono, menerangkan kejadian tersebut.

Berdasarkan keterangan anggota di lapangan, tercium bau minuman beralkohol dari mulut RI.

"Saudara Rl diduga mengendarai mobil dalam keadaan mabuk," ungkap Nuryono.

"Saat diperiksa petugas, ditemukan sebotol minuman anggur merah di dalam mobil yang bersangkutan," ia menambahkan.

Rl lalu dibawa ke Mapolrestabes Palembang untuk diperiksa lebih lanjut.

Saat diperiksa petugas pun, Rl tampak belum sadar akibat pengaruh minuman keras.

Bahkan, ia beberapa kali melontarkan makian ke petugas.

"Di KTP, Anda asli orang Nias. Nias itu di mana?" tanya petugas pada Rl seperti dilansir Sripoku.com dalam artikel: Pria Ini Cekik Dua Anggota Polisi Sekaligus Saat Berada di Bundaran Air Mancur Palembang.

"Saya tidak tahu," kata RI dengan nada tinggi.

"Bapak ini kan sudah tahu kalau Nias itu di Aceh, tapi kenapa masih tanya-tanya," lanjut dia.

Petugas hanya tersenyum mendengar jawaban Rl yang cukup sulit diinterogasi tersebut.

Kejadian serupa di Jakarta, pengemudi cekik polisi

Kasus pencekikan polisi sempat viral di Jakarta, namun kali ini korbannya bertugas, yakni anggota Unit 2 Induk 1 Sat PJR Polda Metro Jaya, Bripka Rudy.

Tak sampai 24 jam, Polres Metro Jakarta Barat berhasil menangkap pengendara mobil pencekik polisi di pinggir jalan tol yang belakangan diketahui bernama Tohab Silaban.

"Kejadian kemarin (Jumat) pukul 09.30 WIB, di depan pintu gerbang Angke dua, sekitar 200 meter," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, di Polres Metro Jakarta Barat, Sabtu (8/2/2020).

Alasan Tohab Silaban mencekik polisi lantaran tak terima ditilang setelah melanggar lalu lintas, dengan berhenti di bahu jalan dekat gerbang tol.

Pengemudi Agya Cekik Polantas
Pengemudi Agya Cekik Polantas (Tangkapan Layar Video oleh Wartakotalive.com)

"Dia berupaya untuk mendorong mencekik anggota pada saat itu. Sesuai dengan SOP yang ada, pelanggaran tetap dintindak," ucap Yusri.

Tohab Silaban sudah berstatus sebagai tersangka dan dikenakan pasal 212 KUHP, dan juga pasal 335 KUHP.

"Dengan ancaman pidana maksimal sepuluh tahun penjara," tambah Yusri.

Diketahui, aksi Tohab Silaban tersebut direkam oleh rekan polisi yang menjadi korban pencekikan lalu viral di media sosial, salah satunya diposting di akun instagram @westjurnalpalma.

Dari rekaman video berdurasi 00.50 detik, terlihat Tohab Silaban yang berkemeja biru memaki, mendorong hingga mencekik petugas kepolisian berpangkat Brigadir Kepala.

Pria itu merupakan pengendara mobil Toyota Agya B 2340 SIH.

Menurut Yusri, Bripka Rudy dan rekannya Brigadir Eko Budiarto sedang patroli di ruas tol tersebut dan melihat banyak pengendara berhenti di bahu jalan.

Mereka diduga menghindari aturan ganjil genap, mengingat saat itu masih sekira Pukul 09.30 WIB. Petugas lalu menyalakan sirine untuk meminta pengendara berjalan.

Saat itu Tohab Silaban yang mengendarai mobil Toyota Agya B 2340 SIH tetap tak mau jalan hingga petugas menilangnya.

Saat Bripka Rudy sedang menulis surat tilang, Tohab Silaban malah marah-marah dan menyerangnya.

"Dia langsung mendorong, mencekik serta diminta membuka baju polisi untuk diajak berantem, pada saat kejadian tersebut Brigadir Eko Budiarto merekamnya," kata Yusri.

Atas kejadian penganiayaan itu, Bripka Rudy pun telah membuat laporan polisi ke Polsek Tanjung Duren, Jakarta Barat.

Polisi menciduk Tohab Silaban pukul 22.30 WIB di kedai kopi di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (7/2/2020).

"Tersangka tak kembali ke kediaman setelah viralnya video tersebut," kata Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Arsya, Sabtu (8/2/2020).

"Ternyata tersangka menenangkan diri di kedai kopi daerah Tebet, Jakarta Selatan. Kemudian dilakukan penangkapan oleh anggota Opsnal kami, dibawa ke Polres Metro Jakarta Barat," sambung dia.

Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Audie, mengapresiasi tim Satuan Reserse dan Kriminal Polres Metro Jakarta Barat.

"Saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada Kasatreskrim dan jajarannya, karena berhasil mengamankan tersangka dalam waktu singkat," ucap Audie.

Arsya menambahkan, tersangka pencekik polisi menyimpan dua alat berbahaya tanpa izin: senjata sengat listrik dan pisau.

"Pada pemeriksaan di dalam tas tersangka ditemukan satu senjata sengat listrik, kemudian satu pisau tanpa izin," ucap Arsya.

Lantaran kedapatan menyimpan senjata tak berizin ini, Tohab SIlaban bisa dikenakan pasal baru.

Yaitu Pasal 2 tentang Undang-Undang (UU) darurat dengan ancaman maksimal 10 tahun penjara.

"Karena itu, dia akan dikenai pasal baru, pasal dua tentang UU darurat dengan ancaman 10 tahun," kata Arsya.

Tohab Silaban merupakan pengusaha yang fokus pada bidang pelayanan, tepatnya di biro jasa dan wiraswasta.

Menurut polisi, tersangka stres dan emosional karena pekerjaan.

Setelah tertangkap, Tohab Silaban menyesal dan berjanji tak akan mengulanginya lagi

"Teman-teman semua, saya khilaf. Saya menyesal dan saya berjanji tidak akan terjadi lagi," kata Tohab Silaban.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Berlagak Jagoan Pria Ini Mencekik Dua Polisi, Lanjut Marah Ditanya Asalnya

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas