Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Geger Mayat dalam Kondisi Tangan Terikat di Ogan Ilir

Setelah berhasil diambil, mayat itu kemudian sempat dievakuasi dengan perahu lalu langsung dibawa ke RS Bhayangkara

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Geger Mayat dalam Kondisi Tangan Terikat di Ogan Ilir
SRIPOKU.COM/RESHA (SRIPOKU.COM/RESHA)
Kades Ulak Kembahang 2 Kecamatan Pemulutan Barat, Kabupaten Ogan Ilir saat menunjukkan lokasi penemuan mayat di desa tersebut 

Laporan Wartawan Tribun Sumsel Shinta Dwi Anggraini
 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA- Warga Desa Ulak Kembahang Kecamatan Pemulutan Barat, Kabupaten Ogan Ilir digegerkan dengan mayat yang terapung di aliran sungai tersebut.

Sontak beberapa warga langsung menceburkan diri demi mengevakuasi mayat itu.

Setelah berhasil diambil, mayat itu kemudian sempat dievakuasi dengan perahu.

Setelah olah TKP oleh kepolisian setempat, mayat langsung dibawa ke RS Bhayangkara.

"Sepertinya bukan warga sini. Menurut warga, kondisi mayat saat ditemukan, tangannya terikat dan menggunakan seragam MAN 1 Palembang," ujar Kades Ulak Kembahang 2, Hasbi.

Sementara itu, pengelola Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Palembang angkat bicara terkait penemuan sesosok jenazah pria menggunakan baju olahraga sekolah tersebut, Selasa (25/2/2020).

Jenazah pria tanpa identitas itu ditemukan mengambang di aliran Sungai Ogan Desa Ulak Kembahang 2 Kecamatan Pemulutan Barat Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan.

Berita Rekomendasi

Wakil Kepala Humas MAN 1 Palembang, Ahmad Alamsyah memastikan, jenazah tersebut bukan siswanya.

"Sudah kami pastikan bahwa tidak ada satupun siswa kami yang hilang. Hal ini juga sudah kami sampaikan ke pihak kepolisian yang sudah menghubungi kami untuk memastikan identitas jenazah tersebut," ujarnya.

Dikatakan Alamsyah, baju olahraga yang digunakan jenazah tersebut merupakan keluaran di bawah tahun 2016.

"Jadi baju itu versi lama. Sekarang baju olahraga kami sudah tidak seperti itu modelnya," kata dia.

Terkait penemuan jenazah tersebut, Alamsyah mengakui bahwa sempat terjadi kepanikan diantara mereka.

Khususnya para alumni dari sekolah tersebut.

"Karena sekolah ini juga sudah berdiri cukup lama, jadi sudah banyak alumni yang dihasilkan."

Halaman
12
Sumber: Tribun Sumsel
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas