UPDATE Kasus Pencabulan Oknum Guru di Badung, Boneka Diamankan Jadi Barang Bukti
Polisi mengamankan barang bukti berupa boneka yang digunakan pelaku untuk mengiming-ngimingi korban
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Bali I Komang Agus Aryanta
TRIBUNNEWS.COM, BALI - IWS (43), kepala SD Negeri di wilayah Kuta Utara Badung Bali yang mencabuli seorang siswinya masih menjalani pemeriksaan di Polres Badung.
Ia berurusan dengan hukum atas perebuatan asusila yang dilakukannya selama empat tahun.
Kasus ini didalami oleh unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Badung.
Dari hasil pemeriksaan, polisi mengamankan barang bukti berupa boneka yang digunakan pelaku untuk mengiming-ngimingi korban.
“Iya kami memang mengamankan barang bukti berupa boneka.
Boneka ini diberikan pelaku kepada korban,” kata Kaur Bin Ops (KBO) Satreskrim Polres Badung, Iptu Wiwin Wirahadi, Senin (24/2/2020).
Boneka tersebut, kata dia, diberikan pelaku saat korban masih duduk di bangku sekolah dasar.
Baca: Banjir Kembali Rendam Jakarta, Mardani Ali Sera Beri Wejangan untuk Anies Baswedan: Ini Ujian
Baca: Cara Lapor SPT Tahunan Online, Jangan Lupa Siapkan Bukti Potong dari Kantor Sebelum Isi SPT
Baca: FH Unsoed Gelar Reuni Akbar dan Temu Kangen 35 Angkatan Sekaligus
Baca: Jakarta Banjir Lagi: Sejumlah Sekolah Libur, Perjalanan KRL Terganggu Hingga Istana Terendam Air
Dengan demikian, kemungkinan besar pemberian tersebut sebagai iming-iming pelaku.
“Nah kami tetap masih melakukan pendalaman terkait masalah ini. Ini kan kejadiannya sudah lama, kita juga butuh waktu,” akunya.
IWS saat sudah ditahan setelah menjalani pemeriksaan selama satu hari.
“Untuk kekerasan si tidak ada. Tapi kalau paksaan pastilah, soalnya kan korban saat itu masih SD.
Mungkin karena labil dan ada bujuk rayuan sehingga hubungan itu terjadi,” pungkasnya.
Sebelumnya, unit PPA Polres Badung menetapkan IWS tersangka pencabulan siswa. IWS ditetapkan tersangka setelah menjalani pemeriksaan, Sabtu (22/2).
Baca: Oknum Kepsek Tersangka Pencabulan Siswa SD: Pelaku Tak Ingat Berapa Kali Berhubungan dengan Korban
Baca: WNI Kru Kapal Pesiar Diamond Princess Asal Bali Minta Dipulangkan, Sekjen KPI: Tergantung Lobi