Fakta 77 Siswa Makan Kotoran Manusia: Kronologi, Klarifikasi hingga Permintaan Maaf Pihak Sekolah
Sebanyak 77 siswa kelas VII Seminari Menengah Maria Bunda Segala Bangsa (BSB) di Maumere mendapat hukuman memakan kotoran manusia oleh dua kakak kelas
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Tiara Shelavie
Akan tetapi, saat kejadian itu, ada satu orang temannya yang lari ke rumah untuk memberitahukan hal tersebut kepada orangtua.
Akibatnya, kasis itu pun terbongkar pada Jumat (21/2/2020), ketika ada orangtua siswa yang menyampaikan hal tersebut di dalam grup WhatsApp humas sekolah.
Martinus, salah satu orangtua, merasa kecewa dengan perlakuan pendamping asrama yang memaksa anak-anak makan kotoran manusia.
Ia menuntut pihak sekolah untuk memberikan tindakan tegas kepada kedua pendamping tersebut.
"Menurut saya, pihak sekolah beri tindakan tegas bagi para pelaku. Yang salah ditindak tegas. Bila perlu, dipecat saja," terang Martinus.
Akibat kejadian tersebut, Martinus kemudian memutuskan untuk memindahkan anaknya ke sekolah lain.
"Saya juga memutuskan untuk pindahkan anak dari sekolah ini, biar pindah dan mulai dari awal sekolah lain saja," kata Martinus.
Pihak Seminari Maumere beri klarifikasi
Mengutip dari Kompas.com, pimpinan BSB Maumere, Romo Deodatus Du'u mengatakan, insiden tersebut terhadi pada Rabu sekira pukul 14.30 WITA.
"Terminologi 'makan' yang dipakai oleh beberapa media saat memberitakan peristiwa ini agaknya kurang tepat."
"Sebab yang sebenarnya terjadi adalah seorang kakak kelas menyentuhkan sendok yang ada feses pada bibir atau lidah siswa kelas VII," kata Deodatus.
Selain itu, Deodatus juga membantah aksi tersebut dilakukan oleh pembina atau pendamping.
Menurutnya, kejadian tersebut dilakukan dua siswa kelas XII yang bertugas menjaga kebersihan area asrama siswa kelas VII.
Deodatus pun menceritakan bagaimana insiden tersebut terjadi.