Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dari Viralnya Curhat Istri Tak Dibelikan Makan Suami, Feminis Tegaskan Perempuan Tak Perlu 'Kode'

Seorang feminis Nadya Karima Melati menegaskan dalam cerita suami tak membelikan makan istri, perempuan tak perlu lakukan 'kode'.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Miftah
zoom-in Dari Viralnya Curhat Istri Tak Dibelikan Makan Suami, Feminis Tegaskan Perempuan Tak Perlu 'Kode'
Twitter.com/@FOODFESS2
Viral curhatan istri tidak dibelikan makan sang suami padahal menunggu karena kelaparan. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah curhatan istri yang tak dibelikan makan oleh suaminya menjadi pembahasan yang menarik.

Curhatan tersebut ramai di jagat maya Twitter pada pekan ini.

Alhasil, warganet pun turut menanggapi curhatan tersebut dengan spekulasinya masing-masing.

Meski begitu, dalam berkomentar, tak jarang warganet menyalahkan sosok istri yang masih 'gengsi'.

Jelas tidak semuanya, karena banyak pula yang mendukung istri untuk bersabar dan memberi berbagai solusi.

Sejauh ini berbagai komentar dari warganet masih beranggapan sang istrilah yang seharusnya memberi 'kode' pada suaminya untuk dibelikan makan.

Ilustrasi suami istri
Ilustrasi suami istri (everypixel.com)

Namun apakah memang seorang istri perlu 'mengkodekan' keinginannya kepada suami?

BERITA REKOMENDASI

Sejarawan feminis Nadya Karima Melati menuturkan 'kode' tidak sewajarnya dilakukan.

Terlebih perkara 'makan' yang menjadi hal dasar dalam kebutuhan setiap manusia.

Nadya yang merupakan Co-Founder Support Group and Resource Center on Sexuality Studies itu mengatakan membelikan makan merupakan hal simpel untuk melihat bagaimana perlakuan suami kepada istrinya.

"Sebenarnya kita tidak perlu kode, itu hal dasar kalau suami memang memperlakukan istrinya dengan setara," tutur Nadya kepada Tribunnews.com, Rabu (26/2/2020).

"Dia harus melihat istrinya sebagai manusia."


"Jika dia melihat apa yang dilakukan istrinya, dia pasti berpikir kalau manusia juga butuh makan."

"Dia akan berpikir perempuan yang ia cintai itu perlu diapresiasi," ujar wanita berusia 25 tahun itu.

Nadya membeberkan konsep 'ngode' itu tidak benar, karena yang seharusnya diubah adalah pikiran 'patriarki' dalam benak laki-laki.

Oleh karenanya bukan kewajiban perempuan yang harus memberi 'kode' untuk mengatakan apa keinginannya.

"Masalahnya pikiran patriarki yang masih bersemanyam dalam pikiran laki-laki."

"Itu penyebab ia tidak bisa melihat bahwa perempuan butuh apresiasi, karena perempuan juga manusia," tegas penulis buku 'Membicarakan Feminisme' yang terbit pada 2019 lalu.

Baca: Curhat Istri Tak Dibelikan Makan Suami Bukan Perkara Komunikasi, Feminis: Perempuan Perlu Dihargai

Ilustrasi.
Ilustrasi. (Thinkstockphotos)

Baca: Viralnya Curhat Istri Tak Dibelikan Makan Suami Jadi Bukti Budaya Patriarki Masih Ada di Indonesia

Sosok suami dalam curhatan istri tersebut masih menganut patriarki di dalam otaknya.

Karena ia tidak memanusiakan istrinya sendiri yang memang membutuhkan makanan atau sekedar ditanya apakah lapar.

"Dia pikir perempuan itu kompleks, perempuan rumit, banyak kode-kodean, itu salah pikiran mereka yang melihat perempuan sebagai objek."

"Kalau mereka sudah bisa melihat perempuan sebagai manusia, perempuan tidak perlu kode," imbuhnya.

Curhatan istri tersebut, lanjut Nadya, bukan hanya perkara komunikasi yang seharusnya dilakukan istri.

Tetapi lebih kepada peran istri yang tidak dianggap 'nyata' dalam kedudukan bahtera rumah tangga pernikahannya.

"Masalahnya bukan perempuan yang tidak kode."

"Tetapi memang laki-lakinya tidak peka karena menganggap perempuan hanya sebagai pemenuh kebutuhan-kebutuhan primer," ungkap Nadya.

Padahal seharusnya laki-laki memahami kalau seorang istri memasak bukan hanya untuk keluarganya saja, tetapi untuk dirinya dia sendiri.

"Perempuan juga masak untuk dirinya sendiri, bukan untuk suaminya saja,"

"Itu (curhatan suami yang tak belikan makan istri) sangat egois, karena kita sebagai istri itu manusia, kita juga butuh makan," katanya.

Sebelumnya diberitakan, curhatan yang diunggah oleh akun Twitter @FOODFESS2 pada Minggu (23/2/2020) itu menjadi ramai.

Hingga Kamis (27/2/2020), curhatan itu sudah disukai 8.401 ribu dan dikomentari 3.839 ribu warganet di Twitter.

Adapun cerita curhatan itu bermula saat istri mendapatkan pesan WhatsApp dari suaminya supaya tidak perlu memasak.

Karena, si suami akan makan diluar langsung setelah selesai bekerja.

Lantas, sang istripun mengira saat suaminya pulang maka ia akan dibelikan makan.

Rupanya saat suaminya pulang, ia datang dengan 'tangan kosong'.

Saat ditanya, sang suami tak membelikan makan karena beralasan sudah memberi kabar akan makan diluar.

Akhirnya harapan istri yang kelaparan, menunggu suami pulang membawa makan pun tidak menjadi kenyataan.

Untungnya, sang istri masih mempunyai stok nasi hari itu, ia pun langsung memasak telur untuk dirinya sendiri.

Sementara itu, curhatan istripun diakhiri dengan cerita sang suami yang langsung tidur begitu saja.

Tanpa mempedulikan istrinya yang lapar kerena menunggu ia pulang.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas