Ayah Kandung Bunuh Anaknya lalu Dibuang ke Gorong-gorong, Sempat Dibonceng dan Ditinggal Bekerja
Siswi SMP, Delis Sulistina (13) ditemukan tewas dibunuh oleh ayah kandungnya sendiri dan jasad korban dibuang ke gorong-gorong sekolahnya.
Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
"Ditinggalkan kerja lagi baru dibawa ke gorong-gorong sekolahnya untuk disembunyikan," ungkapnya.
Baca: Terungkap Ayah Kandung Bunuh dan Buang Siswi SMP ke Gorong-gorong, Ibu Delis: Kok Tega, Awas Kamu
Anom menuturkan, terungkapnya kasus ini berawal dari temuan jejak sepatu korban dan sandal pelaku di lokasi kejadian saat proses penyelidikan.
"Kasus ini terungkap berawal dari temuan jejak sepatu korban dan sandal pelaku di lokasi kejadian," jelasnya.
Ibu Korban Ancam Mantan Suami
Sementara itu, ibu kandung Delis Sulistina, Wati Fatmawati (46) terkejut saat mengetahui kalau anaknya dibunuh oleh ayahnya sendiri.
Wati berharap penegak hukum menghukum mati sang mantan suami karena telah menghilangkan nyawa anak kandungnya.
Wajah Wati tampak memerah sambil mengepalkan kedua tangannya saat mengetahui kabar pembunuh anaknya adalah ayah dari sang anak.
Baca: Gara-gara Lihat Seragam Putrinya, Ibu Siswi SMP Tewas di Gorong-gorong Dapat Firasat Soal Pelaku
Sementara itu, Wati sambil berteriak mengucapkan kata-kata ancaman sembari perkataannya melemah.
Saat Wati melontarkan ancaman pun matanya memerah mengeluarkan air mata.
"Kok tega ayahnya bunuh anak sendiri. Jadi si dia pelakunya. Awas kamu ya sudah tega menghabisi anak kesayangan saya."
"Itu juga anaknya dia, kenapa bisa Ya Allah," teriak Wati saat mendengar kabar pembunuh anaknya oleh mantan suaminya itu di rumahnya, Kamis (27/2/2020) sore, dikutip Kompas.com.
Baca: Siswi SMP Tewas di Gorong-gorong Sekolah Dibunuh Ayah Gegara Uang 400 Ribu, Dicekik di Rumah Kosong
Dirinya selama ini mengira kalau anaknya korban pembunuhan yang dilakukan oleh orang tak dikenal.
Wati juga tak menyangka dan tak pernah menaruh curiga sedikit pun kalau pelakunya ayah kandung anaknya.
"Tidak ada saya curiga ke dia. Soalnya saya berpikir tidak mungkin dilakukan oleh ayahnya sendiri," ucap Wati dengan salah satu tangannya menggesekan ke dua bola matanya sembari teringsak.