Ayah Bunuh & Buang Jasad Anak ke Gorong-gorong karena Uang Study Tour, Ini Klarifikasi Sekolah
Seorang ayah di Tasikmalaya tega membunuh anak kandungnya sendiri, setelah terus merengek meminta uang untuk study tour ke Bandung sebesar Rp 400 ribu
Penulis: Nuryanti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Seorang ayah di Tasikmalaya tega membunuh anak kandungnya sendiri, setelah terus merengek meminta uang untuk study tour ke Bandung sebesar Rp 400 ribu.
Pria bernama Budi Rahmat (45) itu mengaku hanya mempunyai uang Rp 200 dan utang Rp 100 ribu, tapi anaknya yakni Delis Sulistina tak mau menerimanya.
Pihak SMPN 6 Tasikmalaya yang menjadi sekolah Delis akhirnya buka suara untuk mengklarifikasi soal study tour tersebut.
Wakil Kepala SMPN 6 Tasikmalaya, Saefulloh mengatakan, kegiatan tersebut sudah diadakan oleh pihak sekolah sejak beberapa tahun yang lalu.
Bahkan, komite sekolah dan pihak orangtua wali murid juga sudah memberi persetujuan.
"Jadi untuk study tour sekolah Delis itu, sesuai dengan program sekolah."
"Sifat kegiatannya tidak wajib. Malahan biayanya bisa subsidi silang."
"Artinya bagi yang berprestasi itu dikasih gratis dari sekolah."
"Kita sudah ada persetujuan dari pengurus komite sekolah," jelas Saefulloh, dikutip dari Kompas.com, Jumat (28/2/2020).
Menurutnya, biaya study tour sudah sesuai dengan buku panduan yang telah ditandatangani oleh kepala Dinas Pendidikan dan komite sekolah.
Pungutan biaya study tour kepada para orangtua siswa juga sudah masuk ke program tahunan.
"Pokoknya begini, sekolah intinya tidak mewajibkan, kita sudah sesuai persetujuan komite."
"Kalau diwajibkan tentu sekolah yang melanggar," terang Saefulloh.
Baca: Terungkap Misteri Penemuan Mayat ABG Tasik di Gorong-gorong: Dibunuh Ayah Kandung karena Minta Uang
Baca: Sadisnya Cara Budi Masukkan Paksa Mayat Anaknya ke Dalam Gorong-gorong, Dibonceng Motor Dulu
Ia mengungkapkan, biaya study tour dibebankan kepada para orangtua murid sesuai persetujuan sekolah dan komite sebelumnya, yakni sebesar Rp 390.000.