Soal Pilkada, Warga Medan Disebut Masuk kategori Tidak Cerdas
USU Iskandar Zulkarnain, menyampaikan hasil penelitian yang menyebutkan bahwa pemilih di Medan masuk kategori tidak cerdas.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Ketua KPU Medan Agussyah Damanik berharap Pilkada Wali Kota Medan 23 September 2020 menjadi momentum yang memperlihatkan warga Medan sebagai pemilih yang cerdas.
Pemilih yang cerdas diyakini menghasilkan pemimpin yang berkualitas.
"Kita berharap agar acara ini menjadi salah satu momen bagi masyarakat Medan untuk menggali semangat kebersamaan dalam Pilkada Medan.
Jadi lah pemilih yang cerdas sehingga Pilkada kita berkualitas. Secara khusus, pada 23 September 2020 nantinya dalam pemilihan Wali Kota Medan," ujar Agussyah Damanik pada Minggu (1/3/2020).
Sementara itu Dosen Universitas Sumatera Utara (USU) Iskandar Zulkarnain, menyampaikan hasil penelitian yang menyebutkan bahwa pemilih di Medan masuk kategori tidak cerdas.
Baca: Perusahaan Milik Fadel Mohamad Tangani Pengembangan Koridor Tol Japek Selatan
Baca: Analisis Persija vs Borneo FC, Evan Dimas & Marco Motta Jadi Inspirasi Kemenangan Macan Kemayoran
Baca: VIRAL Resepsi Pernikahan Ibu dan Tiga Anaknya Digelar Bersamaan, Tamu Terima 4 Undangan Sekaligus
Baca: Karakter Orang yang Lahir Bulan Maret, Suka Ketenangan hingga Punya Antusiasme Tinggi
"Saya membuat sebuah penelitian kecil yang sudah dipublis menjadi sebuah buku yang berjudul, Kepercayaan dalam Komunikasi Politik yang mengangkat Pemilu Kota Medan pada tahun 2015.
Saya katakan bahwa pemilih di Medan masuk dalam kategori tidak cerdas," kata mantan Komisioner KPU Sumut ini.
"Alasannya, tingkat partisipasi para pemilih Kota Medan pada masa itu hanya berkisar 25 persen," tambahnya.
Meski demikian, Iskandar Zulkarnain optimis ada perubahan.
Hal ini dilihat dari pengingkatan partisipasi pemilih setelah tahun 2015.
"Kemarin, pada pemilihan gubernur, tingkat partisipasi pemilih kita naik sampai 58 persen. Tentu, ini sudah menjadi prestasi yang sudah menggembirakan.
Bahkan untuk pemilu selanjutnya, Pemilu Presiden, kita naik hingga 78 persen, justru di atas tingkat partisipasi pemilih yang diharapkan oleh KPU Nasional dari 77 persen" tambahnya.
"Nah dari situ kita lihat, kita berharap atau saya harap agar pemilih di Medan semakin cerdas. Ini terlihat dalam perjalanan sejarah pemilihan yang tadi. Kita sudah lihat dari grafik itu kan, ada penaikan dan inilah harapan kita bagi masyarakat Medan," pungkasnya.
(Maurits Pardosi)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Jelang Pilkada, Iskandar Zulkarnain: Pemilih di Kota Medan pada 2015 Masuk Kategori Tidak Cerdas