Harga Gula Pasir di Ciamis Jadi Rp 800 Ribu per Karung, Pengusaha Abon Sapi Mengeluh
Tiap minggu kebutuhan gula pasir untuk pencampur bumbu tersebut menurut Novi rata-rata 1 karung
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jabar Andri M Dani
TRIBUNNEWS.COM, CIAMIS - Pengusaha abon sapi khas Ciamis di sentra produksi abon sapi Rancapetir, Ciamis, mengeluhkan harga gula pasir yang naik tajam selama tiga bulan terakhir.
Harga gula pasir yang semula hanya Rp 600.000 per karung (karung kapasitas 50 kg) naik jadi Rp 800.000 per karung.
“Hari ini, harga gula pasir grade A sudah diangka Rp 800.000 per karung," kata Novi Mustikadewi, pengusaha abon sapi Rajawali kepada Tribun Jabar, Rabu (4/3/2020).
Ia menilai kenaikan ini luar biasa, padahal tiga bulan lalu masih Rp 600.000.
"Kenaikan ini cukup mengganggu produksi,” ujarnya.
Dengan harga Rp 800.000 per karung, berari harga rata-rata gula pasir per kilo sebesar Rp 16.000.
Menurut Novi, hampir semua produk olahannya seperti abon sapi, dendeng sapi, maupun kentang goreng kering balado (mustofa) membutuhkan gula pasir untuk pencampur bumbu.
Tiap minggu kebutuhan gula pasir untuk pencampur bumbu tersebut menurut Novi rata-rata 1 karung.
Kecuali pada musim high season atau musim banyak permintaan (liburan, Lebaran, maupun musim haji) mencapai 2 karung per minggu.
Untuk mendapatkan gula pasir (gula tebu) dengan kualitas terbaik tersebut, katanya, diperoleh dari pedagang di Pasar Ciamis yang selama ini sudah menjadi langganannya.
Dan untuk pembuatan abon maupun dendeng sapi, setiap dua hari Novi membutuhkan sekitar 2 kuintal daging sapi segar dari kualitas khusus.
Abon sapi merupakan salah satu produk unggulan Ciamis.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Pengusaha Abon Sapi Ciamis Mengeluh, Harga Gula Pasir Meroket, Harganya Kini Rp 800 Ribu