Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Buntut Kasus Feses di Seminari BSB Maumere: Sekolah Kondusif, Pelaku dan Korban Saling Memaafkan

Dua minggu pasca kasus dugaan pemberian feses kepada sejumlah pelajar Kelas VII SMA Seminari Bunda Segala Bangsa Maumere, berakhir saling memaafkan.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Buntut Kasus Feses di Seminari BSB Maumere: Sekolah Kondusif, Pelaku dan Korban Saling Memaafkan
Pos Kupang/Eginius Moa
Kapela Seminari Bunda Segala Bangsa (BSB) Maumere, Pulau Flores, Kamis (5/3/2020). 

Diakuinya peristiwa tersebut telah mencoreng lembaga Seminari BSB.

Ia juga menyampaikan terima kasih atas keterlibatan berbagai pihak, terutama orang tua korban, sehingga lahir kemauan bersama untuk melakukan rekonsiliasi.

Kapela Seminari Bunda Segala Bangsa (BSB) Maumere, Pulau Flores, Kamis (5/3/2020).
Kapela Seminari Bunda Segala Bangsa (BSB) Maumere, Pulau Flores, Kamis (5/3/2020). (Pos Kupang/Eginius Moa)

Menurut RD Deodatus, rekonsiliasi sangat tepat sebagai media reflektif untuk melakukan pembenahan.

"Tidak akan ada lagi bentuk kekerasan apapun di lingkungan sekolah ini. Kalau terjadi lagi kita akan tindak tegas. Saya mohon dukungan, dia dan sikap kita semua," ajak RD Deodatus Du'u.

Mgr.Edwaldus, dalam kotbahnya mengajak semua yang hadir memperjuangkan rekonsiliasi dalam kerapuhan dan kelemahan.

Sebagai pribadi dan lembaga, kata Mgr Edwaldus, akan jatuh dalam kelemahan, kerapuhan dan kegagalan.

Baca: Usut Penyebaran Data Pribadi Pasien Corona, Polri : Harus Ada Laporan dari Korban

Baca: Bentrok Driver Ojol vs Debt Collector Bermula dari Menarik Motor di Jalan, Bagaimana Peraturannya?

Namun, dalam semangat iman terpanggil untuk melangkah maju, kepala tegak dan berani mengakui kelemahan dan kerapuhan kita.

Berita Rekomendasi

"Sebagai lembaga pendidikan hendaknya mewartakan cinta kasih Injil sebagaimana diamanatkan dalam visi dan misi KWI," pinta Mgr.Edwaldus.

Dikatakanya, lembaga pendidikan seperti seminari harus sering melakukan refleksi bersama atas dokumen-dokumem gereja, bersama para pendamping di seminari maupun guru-guru di sekolah.

Sharing kitab suci dan ajaran Sri Paus menjadi sangat penting bagi lembaga seminari.

Dalam semangat pembaharuan sejati, Mgr.Edwaldus mengajak semua menjadi murid Yesus dengan hari-hari yang penuh sukacita injil.

"Marilah kita saling mengampuni dan belajar dari kesalahan kita, rendah hati yang terbuka, mengampuni dan mengakui segala kesalahan, kekurangan, kegagalan dan kejatuhan dalam hidup. (egi mo'a)

Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Kasus "Makan" Faces di Seminari BSB Maumere, Pelaku dan Korban Saling Memaafkan

Sumber: Pos Kupang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas