Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Identitas 6 Warga yang Tewas Akibat Bentrok Perebutan Lahan di Pulau Adonara Flotim

Keenam korban berasal dari dua suku bertikai, di antaranya empat orang dari Suku Kewaelaga. Sedangkan dua korban berasal dari Suku Lamatokan.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Identitas 6 Warga yang Tewas Akibat Bentrok Perebutan Lahan di Pulau Adonara Flotim
ISTIMEWA
Salah satu korban dalam pertikaian masalah tanah di Desa Sandosi, Kecamatan Witihama, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Kamis (5/3/2020). 

Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Eginius Mo'a

TRIBUNNEWS.COM, MAUMERE - Enam warga Desa Sandosi di Kecamatan Witihama, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur (Flotim), Kamis (5/3/2020) sekitar pukul 10.00 Wita diduga terbunuh dalam perang tanding memperebutkan lokasi tanah di Weluweta.

Wakil Bupati Flotim, Agus Payong Boli SH Kamis malam merilis identitas enam korban meninggal dunia.

Keenam korban berasal dari dua suku bertikai, di antaranya empat orang dari Suku Kewaelaga yakni Moses Kopong Keda (80), Yakobus Masan Sanga (70), Yosep Ola Tokan (53) dan Seran Raden (68).

Sedangkan dua korban berasal dari Suku Lamatokan, Yosep Helu (70) dan Wilem Kwasa (80).

"Semua korban petani dari kedua suku yang bertikai," kata Agus Boli.

Baca: Kronologi Bentrok Driver Ojol dengan Debt Collector di Yogyakarta

Baca: Menaker Ida Fauziyah Memuji Presiden Jokowi: Beliau Luar Biasa, Beruntung Saya Lebih Muda

"Saya baru komunikasi lewat telepon dengan BPD dan aparat Desa Sandosi, diketahui korban meninggal dunia enam orang dan luka-luka belum diketahui keberadaan karena lokasinya cukup jauh dari Desa Sandosi," kata Wabup Flotim, Agus Payongh Boli, kepada POS-KUPANG.COM, Kamis (5/3/2020) petang.

Berita Rekomendasi

Agus Payong mengatakan telah minta pemerintah Desa Sandosi agar mengimbau suku-suku lain jangan terprovokasi dan masing-masing suku yang bertikai menahan diri supaya jangan lagi bertambah korban.

"Kepada para camat Se-daratan Pulau Adonara dan desa-desa lain, saya mengimbau dan menahan masyarakatnya jika punya niatan membantu suku-suku yang lagi bertikai di Desa Sandosi karena di Adonara secara lamaholot ada namanya "nara" atau sekutu lintas desa dan wilayah," kata dia.

"Biarkan pemerintah dan aparat keamanan menyeselesaikan masalah yang ada. Kepada warga agar tidak boleh membuat di medsos hal-hal yang provokatif peruncing keadaan disana."

Salah satu korban dalam pertikaian masalah tanah di Desa Sandosi, Kecamatan Witihama, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Kamis (5/3/2020).
Salah satu korban dalam pertikaian masalah tanah di Desa Sandosi, Kecamatan Witihama, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Kamis (5/3/2020). (ISTIMEWA)

"Jika ada yang menulis bernada provokatif atau ujaran kebencian, saya minta Kapolres tangkap pihak-pihak yang dengan sengaja provokasi para pihak," kata Agus Boli.

Ia minta pihak kepolisian dan TNI agar mengirim pasukan lebih banyak dan siaga di Desa Sandosi dan sekitarnya sebelum korban dibawa masuk kampung karena situasi rusuh bisa saja terjadi saat itu.

"Kepada seluruh warga Lamaholot Flores Timur mari kita mendoakan agar masalah ini segera diselesaikan dan korban tidak lagi bertambah. Pemerintah juga menyampaikan turut berduka cita atas tragedi kematian saudara-saudara kita di Sandosi dalam konfik tanah ini. Semoga Tuhan menghapus dosa mereka dan menerima arwah mereka di sisi-Nya dan keluarga dikuatkan dalam kedamaian sejati.

Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Ini Identitas Enam Korban Pertikaian Lahan di Pulau Adonara, Flores Timur

Sumber: Pos Kupang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas