Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BKSDA Aceh Sebut Harimau yang Berkeliaran di Kota Subulussalam dalam Kondisi Cidera

Selain satu yang ditangkap dengan perangkap, BKSDA melaporkan masih ada kawanan harimau berkeliaran

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in BKSDA Aceh Sebut Harimau yang Berkeliaran di Kota Subulussalam dalam Kondisi Cidera
Foto: kiriman warga
Satu ekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang selama ini berkeliaran di permukiman penduduk serta areal perkebunan di Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam dikabarkan masuk perangkap yang dipasang Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Kamis (5/3/2020) malam 

Agus memastikan jumlah harimau tersebut berdasarkan deteksi timnya mencapai tiga ekor. Sementara total jumlah individu yang ada di wilayah Subulussalam belum diupdate.

Seperti diketahui, salah satu kawanan harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang berhasil ditangkap dengan perangkap Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) di Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Kamis (5/3/2/2020) malam akan segera ditranslokasi. Hal itu disampaikan Kepala BKSDA Aceh, Agus Arianto yang dikonfirmasi Serambinews.com via telepon selulernya, Jumat (6/3/2020).

Menurut Agus Arianto, rencananya harimau yang tertangkap akan ditranslokasi ke habitat yang layak untuk harimau tersebut. Namun ini menunggu hasil pengecekan tim medis yang telah diterjunkan BKSDA Aceh ke Subulussalam. menyatakan telah menerjunkan tim medis dari Banda Aceh ke Subulussalam dalam rangka mengecek kesehatan harimau di Desa Singgersing. Tim medis terdiri tiga orang ini juga akan mengecek secara detail harimau tersebut termasuk jenis kelamin dan ukuran serta usianya.

Tim medis akan mengecek kesehatan dan kelayakan harimau untuk ditranslokasi ke habitat alaminya. Operasi ini juga merupakan upaya penyelematan kawanan harimau yang selama ini berkeliaran di Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat. Pascapenangkapan tersebut BKSDA juga akan menangkap kawanan harimau lainnya yang masih lepas dan berkeliaran. Ini bertujuan menyelamatkan harimau serta pengamanan masyarakat.”Harimau kita selamatkan tapi keamanan warga juga paling utama. Makanya ini adalah operasi penyelamatan harimau dan manusia,” ujar Agus Arianto

Untuk proses penangkapan pun menurut Agus lebih efektif dengan menggunakan perangkap. Setelahnya baru nantinya dibius. Sebab jika langsung mengambil tindakan bius beresiko dan BKSDA juga memiliki SOP. Untuk translokasi sendiri diupayakan ke kawasan konservasi yang ada di sekitar Kota Subulussalam. Kemungkinan, kata Agus yang akrab dipanggil Egi, harimau ini akan ditranslokasi ke Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).

Berita sebelumnya, salah satu kawanan harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang selama ini berkeliaran dan memangsa ternak warga di Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Kamis (5/3/2/2020) malam berhasil ditangkap. Harimau sumatera ini berhasil ditangkap tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) usai terjebak dalam perangkap baja yang dipasang dengan umpan kambing.

Kepala BKSDA Aceh, Agus Arianto yang dikonfirmasi Serambinews.com via telepon selulernya membenarkan tertangkapnya salah satu kawanan harimau sumatera yang selama ini berkeliaran di permukiman penduduk. Harimau diperkirakan masuk dalam perangkap yang dipasang tim BKSDA sekitar pukul 22.00 WIB malam tadi. “Iya, memang ada satu yang sudah tertangkap, sekitar pukul 22.00 WIB lah lebih kurangnya,” kata Agus Arianto

Berita Rekomendasi

BKSDA kata Agus Arianto, sejauh ini belum dapat memberikan data detail soal harimau yang ditangkap lantaran belum adanya pengecekan tim medis. Sebab ada ahli yang berkompeten terkait masalah harimau ini termasuk soal kesehatan dan lainnya. Terkait dengan ini, Agus Arianto yang akrab disapa Egi menyatakan telah menerjunkan tim medis dari Banda Aceh ke Subulussalam dalam rangka mengecek kesehatan harimau di Desa Singgersing.

Tim medis terdiri tiga orang ini juga akan mengecek secara detail harimau tersebut termasuk jenis kelamin dan ukuran serta usianya. Nantinya, kata Egi BKSDA akan menindaklanjuti apapun hasil rekomendasi tim medis.”Jadi kami belum dapat pastikan apakah yang tertangkap ini harimau jantan atau betina. Nanti setelah dicek tim medis baru diketahui secara detail termasuk usia dan ukuran atau lainnya,” terang Egi

Seperti berita sebelumnya, Penangkapan kawanan harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang selamai ini berkeliaran di permukiman penduduk serta areal perkebunan di Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam mulai membuahkan hasil. Satu ekor harimau sumatera yang selama ini meresahkan masyarakat dikabarkan masuk perangkap yang dipasang Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Kamis (5/3/2020) malam.

Kabar tertangkapnya harimau sumatera di Desa Singgersing diperoleh Serambinews.com dari sejumlah warga.

Kabar ini juga beredar di media sosial (Medsos) seperti whatsapp.

Wartawan menghubungi warga bernama Jarkasih Pinem, Ketua Badan Permusyawaratan Gampong (BPG) Desa Singgersing. Menurut Jarkasih, harimau itu masuk perangkap sekitar pukul 22.00 WIB tadi malam.

Namun baru diketahui sejumlah warga pagi ini. Jarkasih turut melampirkan foto seekor harimau yang kabarny hasil tangkapan perangkap BKSDA di Singgersing.

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Harimau yang Ditangkap Berjenis Kelamin Betina, BKSDA Aceh: Yang Berkeliaran Salah Satunya Cidera

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas