Pakar Sebut Pelaku Pelecehan dan Perundungan Siswi di Bolaang Mongondow dalam 'Fase Iseng'
Kasus pelecehan dan perundungan yang menimpa seorang sisiwi SMK di Bolaang Mongondow mendapat perhatian dari perbagai pihak.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Daryono
"One by one," tegas Susanto
Sedangkan kekerasan agresif menjadi tipologi yang ketiga.
Susanto mencontohkan kekerasan ini seperti memalak teman sebaya baik barang atau hal lainnya.
Tipologi kekerasan keempat adalah defensif yang mana dalam banyak kasus anak terpakas melakukan kekerasan untuk melindungi dirinya dari suatu ancaman.
"Terakhir tipologi kekerasan yang secara insidental. Bentuk ini serkiang kali terjadi karena terkondisikan oleh lingkungan"
"Anak mencoba becanda sebagai respot dan kemudian melakukan bullying atau kekerasan terhadap temannya," beber Susanto.
Melihat lima tipologi kekerasaan di atas, Susanto berjanji akan melakukan koordinasi untuk memastikan motif di balik kasus pelecehan dan perundungan yang menimpa seorang sisiwi SMK di Bolaang Mongondow ini
"Yang penting di dalami adalah, apakah ini anak-anak sering melakukan hal tersebut sehingga dianggap bercanda"
"Atau karena hal lainnya. Dan kasus ini segera diselesaikan sebagai bentuk upaya perbaikan pelayanan pendidikan," tutupnya.
Lihat pernyataan Ketua Asosiasi Psikologi Forensik, Reni Kusumowardhani dan Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Susanto di SINI
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.