Kakek Berusia 82 Tahun Tewas Gantung Diri, Keluarga Sebut Korban Menderita Kanker Paru-paru
Seorang kakek berusia 82 tahun di Bandar Lampung ditemukan tewas gantung diri di luar jendela dapur rumahnya, Sabtu (14/3/2020).
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Seorang kakek di Bandar Lampung ditemukan tewas gantung diri di luar jendela dapur rumahnya, Sabtu (14/3/2020) sekitar pukul 22.00 WIB.
Pria 82 tahun yang berprofesi sebagai buruh harian lepas ini berinisial Da, warga Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung.
Korban ditemukan tidak bernyawa oleh putranya, Sutrisno (49).
Kapolsek Kedaton Kompol Daud membeberkan, Sutrisno melihat ada bercak darah di dalam rumah.
Setelah ditelusuri, ia mendapati jasad ayahnya sudah tergantung di jendela dapur rumah dengan menggunakan kain putih.
Baca: Foto Perdana La Lembah Manah Cucu Jokowi di Umur 4 Bulan, Ikut Rayakan Ultah Jan Ethes
Baca: UPDATE: Perkembangan Virus Corona yang Tersebar di 141 Negara, Pasien yang Sembuh Lebih Banyak
"Korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek untuk dilakukan visum. Kabarnya dimakamkan hari ini," kata Kompol Daud kepada Tribunlampung.co.id, Minggu (15/3/2020).
Daud menambahkan, menurut Sutrisno, sebelum meninggal, sore itu ayahnya mengeluhkan penyakit kanker paru-paru yang dideritanya.
Pihak keluarga telah membawa korban berobat ke rumah sakit.
Dokter menyarankan korban menjalani operasi biopsi.
Namun karena faktor usia, pihak keluarga memilih korban menjalani kemoterapi.
Sutrisno mengatakan, ayahnya memang sudah lama menderita penyakit kanker.
"Bahkan sebelumnya menurut penuturan anaknya ini, korban sempat mau bunuh diri di pohon nangka. Namun korban terjatuh dan mengalami luka pada kaki," kata Daud.
Polsek Kedaton telah melakukan olah TKP bersama tim Inafis Polresta Bandar Lampung.
Baca: Prank Sebar Undangan Lamaran dengan Atta Halilintar, Aurel Disemprot Ashanty: Jangan Aneh-aneh!
Baca: Dampak Corona, 50 Juta Orang Terancam Kehilangan Pekerjaan di Sektor Pariwisata
"Kami telah amankan barang bukti dan mendapatkan keterangan saksi serta memasang garis polisi. Jenazah juga sudah dibawa ke rumah sakit untuk visum luar. Namun tidak dilakukan autopsi karena keluarga korban tidak bersedia," tambahnya.