Penyemprotan Disinfektan Secara Serentak di Berbagai Fasilitas Publik di Bali
Dalam penyemprotan di Pasar Badung ini menggunakan sebanyak 10 penyemprotan disinfektan.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Hari Minggu (15/3/2020) ini telah dilakukan penyemprotan disinfektan secara serentak di berbagai fasilitas publik di Bali.
Untuk Kota Denpasar, penyemprotan dipusatkan di Pasar Badung, Denpasar, Bali.
Dalam penyemprotan di Pasar Badung ini menggunakan sebanyak 10 penyemprotan disinfektan.
Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan pihaknya telah membuat tim mitigasi untuk antisipasi Covid 19 termasuk juga Demam Berdarah Dengue (DBD).
Baca: Virgil van Dijk Mengaku Sedih Jika Nanti Liverpool Rayakan Gelar Juara Tanpa Suporter
"Kami sudah bentuk sampai ke tingkat perbekel dan lurah itu, kami mintakan untuk buat tim dari tingkat desa dan lurah. Mereka bantu sosialisasi dan survailence," katanya.
Baca: Fakta Menarik Seusai Persib vs PSS, Performa Menawan Wander Luiz hingga Tangisan Teja Paku Alam
Untuk mitigasi juga ada Call Center 112 yang bisa dihubungi untuk mengurangi kontak ke perawat dan masyarakat banyak jika yang bersangkutan tak mengetahui keadaan dirinya.
Rai Mantra mengatakan penyemprotan ini telah dimulai sejak seminggu lalu.
Sasarannya yakni fasilitas umum terutama sekolah dan kantor-kantor, lapangan, tempat permainan anak-anak hingga Pura Jagatnatha Denpasar.
"Kita sedang memerintahkan beberapa Dinas yang punya tupoksi penyemprotan ini akan lakukan penyemprotan lebih luas," katanya.
Untuk penyemprotan dengan disinfektan ini dilakukan setiap hari dengan menyasar handle pintu atau pegangan lift dan lainnya.
Sementara penyemprotan di ruang publik dilaksanakan tiga hari sekali.
"Kalau tidak salah virus ini kan terdiri dari protin dan lemak, sehingga cuci tangan dengan sabun akan bisa sfektif," katanya.
Akan tetapi ia menyebut frekuensi kesadaran masyarakat masih kurang dan sulit menyadarkannya.
Rai Mantra juga menyebut masyarakat saat ini hanya ikuti perkembangan berita saja dan belum terlalu memiliki pemahaman yang signifikan.
"Prinsipnya tidak bisa dari pemerintah saja, tapi lindungi diri sendiri masif, cuci tangan disinfektan. Yang penting pengetahuan di rumah paling penting. Kedua baru lingkungan banjar selanjutnya seperti itu. Tanpa ada kesadaran bersama tidak bisa masif. Walaupun belum KLB tapi mitigasi perlu simulasi," katanya.
Sementara untuk aktivitas keramaian, saat ini menurutnya masih dalam taraf sosialisasi.
"Mudah-mudahan dengan sosialisasi ini bisa dimengerti ke depan dan banyak perubahan dari kesadaran masyarakat terbawah," katanya. (*)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com : https://bali.tribunnews.com/2020/03/15/penyemprotan-serentak-disinfektan-di-bali-denpasar-semprot-pasar-badung-hingga-pura-jagatnatha?page=all