Fakta Kasus Penyekapan-Pencabulan Siswa SMA di Pasuruan: Pelaku Mengaku Suka Pakai Baju Perempuan
Pelaku mengaku pernah menjadi korban pencabulan semasa kecil. Dia pun tidak suka pada wanita dan suka mengenakan baju perempuan.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Ia lepas dari orangtua, kabur, dan hidup di Jakarta.
Di sanalah ia merasa kehidupan yang sesungguhnya dimulai.
"Di Jakarta saya setiap hari pakai baju perempuan.
Di Jakarta pula, saya mulai melacurkan diri saya.
Saya menjajakan diri saya di sebuah tempat prostitusi.
Saya sedikit lupa karena sudah lama tahun 1987 dulu," jelas dia.
Sepulang dari Jakarta, ia mengaku dirinya sudah mulai berubah.
Ia merasa dirinya bukan seorang laki-laki tapi perempuan.
Ia lantas menjalani kehidupannya seperti layaknya wanita.
Bahkan, ia pun memilih untuk tidak menikah.
Sebab, ia tidak memiliki rasa cinta terhadap perempuan.
"Saya lebih suka laki-laki, saya juga sering minta taubat dan sudah berdoa, tapi tetap masih suka laki-laki," ucap Mustofa.
Baca: Penjelasan Seputar Kilatan Cahaya Melintas di Langit Yogyakarta Senin Malam
Baca: Kronologi Terbongkarnya Ulah Nakal Dukun di Nganjuk: Bercak Darah di Celana Dalam Jadi Bukti
Baca: Kronologi Penyekapan dan Pencabulan Siswa SMA di Pasuruan: Dihipnotis Lewat Tepukan di Pundak
4. Kartu hipnotis
Satreskrim Polres Pasuruan menangkap Mustofa alias Musdalifa tersangka penyekapan dan pencabulan siswa SMA berinisial STN.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.