Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ganjar Pranowo Bantah Adanya Local Lockdown di Kota Tegal, Ini Penjelasannya

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo buka suara soal kebijakan full local lockdown oleh Pemerintah Kota Tegal.

Penulis: Nuryanti
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Ganjar Pranowo Bantah Adanya Local Lockdown di Kota Tegal, Ini Penjelasannya
KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo 

"Sebenarnya itu, jadi judulnya sebenarnya lebih tepat isolasi kampung," imbuh Ganjar Pranowo.

Area Publik Ditutup Pembatas

Mengutip TribunJateng.com, Ganjar juga menunjukkan percakapannya dengan Jumadi untuk klarifikasi.

"Apa Kota Tegal lockdown?" tanya Ganjar dalam perbincangan tersebut.

Jumadi menjawab bahwa area publik akan ditutup menggunakan barrier atau pembatas.

"Area publik saja Pak Gubernur. Dan kalau yang urgent bisa saja masuk," tulis Jumadi kepada Ganjar.

Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono dalam Konferensi Pers di Pendopo Ki Gede Sebayu Balai Kota Tegal, Rabu (25/3/2020) malam.
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono dalam Konferensi Pers di Pendopo Ki Gede Sebayu Balai Kota Tegal, Rabu (25/3/2020) malam. (TribunJateng/Istimewa)

Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono menyampaikan, pihaknya berencana menutup akses masuk ke Kota Tegal.

Berita Rekomendasi

Setelah seorang warga Tegal dinyatakan positif terjangkit virus corona, pemerintah Kota Tegal berencana untuk melakukan full local lockdown.

Penutupan akses masuk akan dilakukan mulai 30 Maret hingga 30 Juli 2020.

"Kita berencana akan full local lockdown. Seluruh perbatasan akan kita tutup."

"Yang dibuka hanya jalur provinsi dan jalur nasional. Ini demi keamanan bersama," kata Dedy Yon, dikutip dari TribunJateng.com, Kamis (26/3/2020).

Baca: Tegal Bakal Local Lockdown, Seperti Apa Mekanismenya? Ini Penjelasan Wakil Walikota Pada Ganjar

Baca: Profil Dedy Yon, Wali Kota Tegal yang Putuskan Local Lockdown, Ngaku Siap Dibenci

Nantinya akses masuk Kota Tegal akan ditutup menggunakan pembatas beton.

Dedy berharap, penutupan tersebut bisa dipahami oleh seluruh masyarakat.

"Masyarakat harus memahami, ini pilihan pahit."

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas