Ganjar Pranowo Bantah Adanya Local Lockdown di Kota Tegal, Ini Penjelasannya
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo buka suara soal kebijakan full local lockdown oleh Pemerintah Kota Tegal.
Penulis: Nuryanti
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
"Saya pribadi dilematis, bahkan jika saya disuruh memilih, lebih baik saya dibenci dari pada maut menjemput mereka," terang Dedy.
Kota Tegal Darurat
Dedy menyatakan Kota Tegal darurat, setelah seorang warganya positif virus corona.
"Bahwa Kota Tegal ini sudah dinyatakan darurat."
"Harus ada penanganan serius," kata Dedy Yon, dikutip dari TribunJateng.com.
Keputusan untuk melakukan local lockdown Kota Tegal diakui Dedy membutuhkan kerjasama dari masyarakat untuk mencegah penyebaran virus corona.
Selain itu, perangkat daerah, pejabat bahkan legislatif harus membantu melaksanakan keputusan tersebut.
Baca: Tegal Local Lockdown, Pemkot Bakal Tutup Akses Masuk Kota dengan Beton & Alun-alun Selama 4 Bulan
Baca: 1 Warganya Positif Covid-19, Tegal Terapkan Local Lockdown Selama 4 Bulan
Mengutip Kompas.com, Dedy menyebut, kebijakan ini akan menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat.
Bagi warga yang berpenghasilan rendah, Dinas Sosial Kota Tegal berencana akan memberikan bantuan.
Pemerintah Kota Tegal juga berencana untuk menutup pusat keramaian, termasuk alun-alun.
Lampu jalan protokol juga akan dipadamkan jika ada massa yang berkumpul.
"Pemblokiran jalan, dan pemadaman lampu jalan protokol seluruh kota di malam hari akan diberlakukan misal di jam banyak masyarakat masih berkumpul," jelas Dedy.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJateng.com/Fajar Bahruddin) (Kompas.com/Tresno Setiadi) (TribunBanyumas.com/Mamdukh Adi Priyanto)