Fakta-Fakta dan Asal Mula Dusun Bawahan Kabupaten Purbalingga Lakukan Lockdown untuk Lindungi Warga
Pemdes berkomitmen untuk memberikan kompensasi biaya hidup warga yang melakukan isolasi mandiri sebesar Rp 50.000 per KK per hari
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, PURBALINGGA - Dusun Bawahan, Desa Gunungwuled, Kecamatan Rembang, Purbalingga, Jawa Tengah melakukan diisolasi secara massal lantaran satu orang warga menjadi pasien positif virus corona (Covid-19) sejak Rabu (25/3/2020).
Kepala Desa Gunungwuled, Nashirudin Latif, saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (31/3/2020), mengatakan, ada satu warga yang baru pulang dari Jakarta dalam kondisi sakit.
Karena memiliki gejala yang mengarah ke indikasi corona, warga tersebut dinaikkan statusnya sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) dan diisolasi di RSUD Goeteng Taroenadibrata.
“Karena kondisinya berangsur-angsur membaik, warga saya itu dipulangkan sebelum hasil tes swab keluar. Setelah hasil swab keluar, warga saya ini ternyata positif dan dijemput lagi oleh RSUD,” katanya.
Kegegeran pun terjadi pasca-penjemputan pasien positif tersebut.
Pasalnya, semenjak kepulangannya dari rumah sakit, banyak tetangga, sanak famili, hingga teman sejawat pasien yang menjenguk ke rumah.
Baca: 6 FAKTA Lippo Plaza Mampang Dijadikan Rumah Sakit Khusus Corona, Fasilitas Seperti Wisma Atlet
Baca: Login sensus.bps.go.id, Segera Isi Data Sensus Penduduk Online 2020, Cuma 5 Menit, Siapkan KK & KTP
“Kami bergerak secara mandiri melakukan tracing dengan siapa saja pasien positif ini berinteraksi langsung dan menemukan sedikitnya 90 orang dari 30 kepala keluarga (KK) di tiga dusun, semuanya otomatis statusnya menjadi orang dalam pemantauan (ODP),” ungkapnya.
Atas desakan dari masyarakat, akhirnya Pemerintah Desa (Pemdes) Gunungwuled mengambil langkah lockdown satu dusun.
Berikut ini fakta-fakta lockdown ala Dusun Bawahan :
1. Akses keluar masuk diputus dengan portal
Akses keluar masuk diputus dengan portal dan dijaga 24 jam oleh relawan pemuda desa.
Agar warganya tetap fokus dan taat dengan program social distancing, pemdes berkomitmen untuk memberikan kompensasi biaya hidup warga yang melakukan isolasi mandiri sebesar Rp 50.000 per KK per hari.
"Biaya hidup dari 30 KK selama 14 hari, jadi total sekitar Rp 21 juta. Akan dialokasikan dari APBDes, masuk pos anggaran kedaruratan bencana,” katanya.
2. Penyaluran dilakukan dramatis