Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sepekan Terakhir Diperkirakan 70 Ribu Pemudik Masuk Wilayah DIY

Tavip mengaku kesulitan mencatat jumlah orang yang masuk ke DIY menggunakan mobil pribadi yang tidak bisa terlacak

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Sepekan Terakhir Diperkirakan 70 Ribu Pemudik Masuk Wilayah DIY
TRIBUNJOGJA.COM / Kurniatul Hidayah
Petugas memeriksa sejumlah bus dalam ramp check yang digelar di Terminal Giwangan, Rabu (29/5/2019) 

Tavip juga mengatakan, bahwa upaya pembatasan pemudik yang menggunakan transportasi umum juga dipersulit.

"Dipersulit, misal angkutan boleh ngangkut penumpang kapasitas 50 persen. Dari segi biaya harus ada konversi biaya lebih mahal. Kalau yang mudik dari zona merah, harus ada surat dokter. Ini untuk memudahkan kita karena jumlah pemudik banyak, kita kewalahan kalau menyediakan tempat karantina," bebernya.

Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie, menjelaskan bahwa bagi mereka yang tercatat sebagai ODP diharapkan untuk melakukan isolasi secara mandiri di rumah.

"Kalau tidak bisa diisolasi (di rumah), dikarantina di wisma tersendiri. Tetap kita lakukan pemantauan walaupun tidak harus tenaga medis, tapi tenaga kesehatan juga bisa (memantau)," urainya.

Disinggung mengenai tempat karantina bagi tenaga medis, Pembajun menjelaskan bahwa tenaga medis dan paramedis sudah berjuang di garda terdepan dalam menangani pasien Covid-19 yang masuk di rumah sakit.

"Lalu apa alasan ditolak, nggak boleh pulang? Mereka dari rumah sakit sudah membersihkan diri. Tidak mungkin mereka pulang dalam kondisi tidak sehat. Kalau masih itu (penolakan) terjadi, maka Pemda DIY masih menyiapkan satu tempat istirahat mereka kalau memang mereka tidak diterima," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Puluhan Ribu Pemudik Masuk Wilayah DIY dalam Sepekan Terakhir, Ini Penjelasan Dishub

Berita Rekomendasi
Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas