Ratusan Warga Antar Jenazah Siswi SMP Korban Pemerkosaan Sang Pembina, Berikut Fakta Pembunuhan
Isak tangis mengiringi kepergian putri bungsu dari dua bersaudara yang masik duudk di kelas I SMP
Editor: Hendra Gunawan
“Saya sudah naksir, tapi susah mendekatinya,” katanya dikutip dari SRIPOKU.com.
Setiap hari, kata Aldy, ia selalu memperhatikan korban, karena rumahnya kebetulan dekat dengan sekolah tempat korban menuntut ilmu.
Rela Tak DIbayar Honor
Karena korban senang mengikuti ekskul pramuka, kesempatan itulah yang tidak disia-siakan pelaku untuk mendekati korban.
Aldy pun mulai aktif dan sering bantu-bantu setiap ada latihan pramuka di tempat korban sekolah.
Meski tidak mendapat surat keputuasan (SK) dan tidak dibayar honor, Aldy dengan senang hati menawarkan diri untuk ikut bantu-bantu setiap latihan pramuka yang diikuti oleh korban di sekolahnya.
Namun tersangka mengaku sampai pada hari kejadian itu, antara dirinya dan korban tidak ada hubungan asmara.
Alumni SMP yang Sama
Sementara itu, kepala sekolah RN, Sugiri mengatakan bahwa pelaku merupakan alumni dari SMPN yang sama, dan rumahnya pun dekat dengan sekolah.
Namun ia menegaskan, kalau pelaku tidak ada ikatan kerja dengan SMPN tersebut. “Memang sering bantu-bantu melatih pramuka tapi dia tidak punya SK dan tidak dibayar,” tegas Sugiri, dikutip dari SRIPOKU.com.
Kronologi Kejadian
Diberitakan sebelumnya, seorang oknum pembina pramuka di Desa Tebing Kampung, Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan bernama ASW alias Aldy (19) membunuh dan memperkosa siswi SMP berinisial RN (13).
Kasat Reskrim Polres OKU AKP Wahyu mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Jumat (3/4/2020) kemarin sekitar pukul 09.00 WIB.
Mulanya, pelaku Aldy pada malam sebelum kejadian mengirim pesan chat melalui Facebook kepada korban.