Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kajari Bantul Berbagi Pengalaman saat Menderita Sakit Akibat Virus Corona Sampai Dinyatakan Sembuh

Ia pun menceritakan ketika dirinya melewati masa-masa sulitnya saat menjalani perawatan setelah dinyatakan positif corona

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Kajari Bantul Berbagi Pengalaman saat Menderita Sakit Akibat Virus Corona Sampai Dinyatakan Sembuh
Dok Gugus Tugas/Kompas.com
Kajari Bantul Zuhandi (baju putih) 

TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Kepala Kejaksaan Negeri Bantul Zuhandi sempat dinyatakan terinfeksi virus corona atau Covid-19.

Dia kemudian menjalani perawatan di RSUD Panembahan Senopati, Bantul, Yogyakarta selama 20 hari.

Baca: 2 Negara Ini Tak Indahkan Imbauan WHO, Tetap Gelar Pertandingan Sepakbola di Tengah Pandemi Covid-19

Kabar terbaru melansir Kompas.com, Zuhandi dinyatakan telah negatif virus corona atau telah sembuh.

Zuhandi pun sudah diperbolehkan pulang.

Zuhandi mengatakan, kalau dirinya adalah pasien 01 (pasien pertama corona) di Bantul.

Ia pun menceritakan ketika dirinya melewati masa-masa sulitnya saat menjalani perawatan setelah dinyatakan positif corona. 

Berita Rekomendasi

Selama menjalani perawatan dirinya mengaku mentalnya sempat turun naik.

Pasalnya, ia khawatir saat dirawat di rumah sakit swasta sebelumnya sempat dijenguk banyak teman dan dirawat istri serta anak sehingga menjadi beban pikirannya.

Saat itu dirinya belum diketahui positif corona.

"Apalagi selama saya sakit ada anak saya sempat merawat selama 5 hari, dan dia sempat sakit sempat dipelukan saya. Sebelum saya dinyatakan positif, dia pulang ke Jakarta dan bergaul dengan adiknya," ujar Zuhandi saat jumpa pers di RSUD Panembahan Senopati, Sabtu (4/4/2020) malam.

Mereka yang menengok pun akhirnya harus mengisolasi diri, namun hingga saat ini tidak ada yang positif terpapar.

Sambungnya, setelah mengetahui hasil teman dan keluarganya negatif membuat mentalnya kembali naik.

"Mental itu memiliki peran penting dalam imun tubuh sehingga dinyatakan sembuh,” kata Zuhandi.

Zuhandi berpesan agar senantiasa berpikir positif dan meningkatkan mental.

Dengan begitu niscaya kekebalan tubuh semakin kuat.

Sambungnya, ia juga meminta kepada masyarakat untuk mematuhi perintah pemerintah agar tetap di rumah.

“Patuhi apa yang sudah jadi perintah pemerintah seminimal mungkin keluar rumah. Kita itu enggak tahu kapan dan di mana kita terpapar. Saya (juga) tidak tahu di mana terpapar melalui apa tiba-tiba nyeri, Rabu panas tinggi,” kata Zuhandi.

Baca: Seorang Pria Mendadak Pingsan di Pademangan, Dievakuasi Petugas Berpakaian APD Lengkap

Zuhandi pun mengucapkan terima kasih kepada paramedis yang telah merawatnya.

"Terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya kepada paramedis dan pihak dari RSUD Panembahan Senopati yang telah memberikan perawatan lebih kurang 20 hari kepada diri ini," ungkapnya.

Update jumlah kasus virus corona di Indonesia per hari ini

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto menyampaikan perkembangan terkini dampak virus corona di Indonesia.

Berdasakan konferensi pers yang digelar di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Senin (6/4/2020), jumlah kasus corona di Indonesia bertambah.

Jumlah pasien terkonfirmasi positif menjadi 2.491, bertambah 218 dari data terakhir Minggu (5/4/2020) yakni 2.273 orang.

Data menunjukkan jumlah pasien dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang bertambah 28 dari data sebelumnya 164 orang, menjadi 192 orang.

Sayangnya, jumlah korban meninggal dunia juga bertambah menjadi 209 orang, dari data kemarin 198 orang.

Masyarakat diminta patuhi protokol kesehatan

Pemerintah mengaku khawatir penyebaran virus corona atau Covid-19 akan terus terjadi karena masih banyaknya masyarakat yang belum melaksanakan physical distancing atau jaga jarak fisik dengan cara yang benar.

"Banyak masyarakat yang belum melaksanakan dengan benar ketentuan physical distancing, menjaga jaga jarak. Karena itu dari hari ke hari, inilah yang menjadi kekhawatiran kita bahwa penularan masih terus terjadi, masih terus berjalan," ujar juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto, di Kantor BNPB, Jakarta, Sabtu (4/4/2020).

Baca: 3 Jenis Masker dan Peruntukannya Menurut Gugus Tugas, Mulai Dari Bahan Kain Hingga N95

Yurianto meminta protokol kesehatan tersebut benar-benar menjadi perhatian masyarakat saat ini.

Menurutnya, jaga jarak fisik adalah kunci keberhasilan untuk memutus mata rantai atau mencegah meluasnya penyebaran virus corona di Indonesia.

Masyarakat, kata dia, juga diimbau agar tetap tinggal di dalam rumah.

Pun masyarakat diharapkan tak mudik atau melakukan perjalanan ke kota lain.

"Tetap tinggal di rumah adalah jawaban yang terbaik. Oleh karena itu, kita harapkan tidak melakukan perjalanan ke mana pun. Bukan hanya masalah pulang ke kampung, tetapi juga melakukan perjalanan ke keluarga yang lain ke kota lain itu memiliki risiko yang besar untuk terjadinya penularan," jelas Yurianto.

Selain itu, Yurianto mengingatkan masyarakat agar membiasakan diri mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir.

Masyarakat juga perlu menghindari menyentuh area wajah, seperti hidung, mulut, dan mata.

Baca: Ketahui Pemulasaran Jenazah Covid-19 yang Benar dan Hindari Khawatir Berlebihan

"Membiasakan untuk mencuci tangan yang baik dengan menggunakan sabun dengan air yang mengalir paling tidak dalam waktu 20 detik," kata dia.

"Kemudian mengurangi baik yang disadari atau yang tidak disadari untuk menyentuh wajah, menyentuh hidung, menyentuh mulut, menyentuh mata, ini adalah rute klasik untuk infeksi ini," imbuh Yurianto.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Cerita Kajari Bantul Sembuh dari Virus Corona: Mental Memiliki Peran Penting dalam Imun Tubuh

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas