Stasiun Khusus Kereta Api Pengangkutan Batubara Sumsel Diujicoba 6-15 April 2020
saat ini persiapan jalan khusus pengangkut batu bara telah siap digunakan. Dalam dalam sehari kereta khusus batubara berjalan satu kali
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persiapan uji coba angkutan batubara di Pelabuhan Batubara Kawasan Kemasan dan Stasiun Khusus Kereta Api Pengangkutan Batubara, Sumatera Selatan dilakukan mulai 6 April -15 April 2020.
Angkutan batubara itu merupakan kerjasama antara Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Sriwijaya Mandiri Sumsel (SMS) dan PT Mega Rizky Indonesia (MRI).
Dirut PT MRI, Setiawan Ichlas, mengatakan pihaknya akan menyiapkan 50 Truck Deck Hino, Rechstaker (RS) tiga unit, Porklif, Container, Water truck dan alat penunjang lain selama ujicoba tersebut.
“Peralatan tersebut sebagian sudah di lokasi pelabuhan dan lainnya segera menyusul sesuai waktu yang sudah disepakati dengan PT SMS dan Mohon doa,” kata Setiawan Ichlas, dalam keterangannya dilansir Kontan, Rabu (8/4/2020).
PT MRI merupakan perusahaan nasional yang saat ini sebagai investor yang membangun kontruksi jalan khusus batubara dan pelabuhan.
Kerjasama ini merupakan solusi dari dicabutnya Pergub No 23/2013 tentang Tata Cara Pengangkutan Batu Bara di Jalanan Umum, selanjutnya dengan terbitnya Pergub 74/2018, maka aturan terkait angkutan batubara melalui jalan khusus.
Sementara itu, untuk memastikan uji coba berjalan lancar, Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru sudah melakukan peninjauan, pada Selasa kemarin.
Dia memastikan aktivitas perekonomian tetap berjalan dengan baik meski di tengah wabah virus corona atau Covid-19.
Dia melakukan pengetesan jalan khusus batubara yang akan digunakan dalam pengangkutan batubara sepanjang delapan kilometer yang menghubungkan dari stasiun bongkar simpang untuk diangkut dengan mobil pengangkut peti kemas melalui jalan khusus ini.
“Dari tambang diangkut ke stasiun peti kemas Simpang dengan menggunakan kereta api. Dari stasiun bongkar di simpang batu bara diangkut dengan truck melalui jalan khusus ke stockpile di pelabuhan dan selanjutnya dikirim melalui tongkang,” kata Herman Deru.
Dia mengungkapkan, pada saat ini persiapan jalan khusus pengangkut batu bara telah siap digunakan. Dalam dalam sehari kereta khusus batubara berjalan satu kali. Dimana dalam satu rangkaian berisi 120 kontainer batubara.
“Satu Kontiner berisi 24 Ton batubara dan satu gerbong dua kontoner, Dalam satu rangkaian hampir 3.000 ton batubara yang diangkut,“ terang Herman.
Melalui kerjasama itu, Herman menambahkan, pihaknya berupaya mencari solusi agar batu bara bisa diangkut dari Sumsel melalui jalan khusus ini.
“Kita harapkan bisa berdampak dengan meningkatkan perekonomian, kesejahteraan Masyarakat dan meningkatnya income pendapatan Daerah. PT SMS menggandeng perusahaan nasional PT MRI guna mewujudkan tujuan tersebut,” urai Herman.