Cerita Ibu Melahirkan di Tengah Hutan, Diangkut Gerobak Menuju Kampung
Peristiwa ini terjadi di saat warga Kabupaten Sikka di Pulau Flores diliputi kecemasaan dengan wabah virus corona
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, MAUMERE--- Seorang ibu yang sedang hamil terpaksa melahirkan d tengah hutan.
Yanti ibu hamil asal Kampung Wolowajo di Desa Poma, Kecamatan Paga, Kabupaten Sikka, melahirkan bayinya di tengah hutan d tengah perjalanan menuju kampungnya Senin (6/4/2020) malam.
Peristiwa ini terjadi di saat warga Kabupaten Sikka di Pulau Flores diliputi kecemasaan dengan wabah virus corona (Covid-19).
Jalanan rusak parak tak bisa dilalui kendaraan, tak ada jaringan telekomunikasi dan fasilitas kesehatan di kampung itu.
Baca: Ramalan Zodiak Besok, Jumat 10 April 2020, Gemini Hindari Rutinitas, Jiwa Seniman Sagitarius Muncul
Baca: Terkait Api di Area Thermal Oxidizer (TOX) di CPP Gundih, Ini Penjelasan Pihak PT Pertamina EP
Baca: Penggunaan Popok Dewasa Bisa Kurangi Pengorbanan Tim Medis yang Mengenakan Baju Hazmat
Sang bayi dan ibunya dikabarkan sehat dan saat inu telah ditangani tenaga medis.
Sanak keluarga Yanti, Veronika Fede, dihubungi POS-KUPANG. COM. Kamis (9/4/2020) menuturkan, pada malam itu Yanti bersama suami Dus dan ibu mertuanya jalan kaki menuju ke kampung.
Di tengah jalan,Yanti tak kuat menahan sakit perut hendak melahirkan akhirnya melahirkan di tengah hutan.
Sang mertua nekat jalan di tengah kegelapan menuju kampung memanggil dukun terlatih dilihat para petugas ronda malam itu Proses persalinan berlangsung hingga selesai sekitar pukul 22.30 Wita.
Yanti diangkut dengan gerobak menuju Kampung Wolowajo.
“Jarak rumah ke Puskesmas Paga sangat jauh, Malam itu tidak ada kendaraan yang datang ke kampung.
Untuk sampai ke jalan yang dilintasi kendaraan, mereka mendaki dan menurun melewati jalan kecil berlubang dan berbatu di tengah hutan,” kata Veronika.
Di Kampung Wolowajo, diakui Veronika, belum tersedia fasilitas kesehatan.
Kaum ibu hamil mengandalkan dukun terlatih yang ada di kampung itu.
“Memang ada seorang bidan desa, namun dia tidak tinggal di sini,” kata Veronika.
Ia mengatakan, mereka sulit menelpon bidan desa. Karena jaringan telphon seluler belum bisa menjangkau ke kampung tersebut.
Hari Selasa (7/4/2020) kata Veronika, mereka pergi ke sebelah bukit berhasil menelpon bidan desa.
Bidan menyarankan mengantar ibu dan bayinya ke Puskesmas Paga.
Namun Yanti mengaku masih pusing belum bisa jalan. (laporan wartawan POS-KUPANG.COM, eginius mo’a).
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Simak Kisah: Derita Ibu Hamil di Pedalaman Sikka - NTT Puskesmas Jauh Melahirkan di Hutan,