Pengakuan Ketua RT Tolak Pemakaman Perawat Korban Corona di Semarang: Aspirasi Warga hingga Menangis
Pemakaman seorang perawat korban virus corona mendapat penolakan oleh warga di Dusun Sewakul, Bandarjo, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.
Penulis: Nuryanti
Editor: Miftah
"Mereka kepanikan, karena banyak mobil. Saya sudah tidak masalah, tetapi warga punya pendapat mereka sendiri," ungkap dia.
4. Minta Maaf
Purbo lalu meminta maaf atas peristiwa penolakan jenazah Covid-19 di wilayahnya.
Ia juga merasa bersalah terhadap perawat di seluruh Indonesia.
"Saya atas nama pribadi dan juga mewakili masyarakat saya, mohon maaf atas kejadian kemarin."
"Saya juga meminta maaf kepada perawat seluruh Indonesia," imbuh Purbo.
5. Istri Seorang Perawat
Dikutip dari Kompas.com, Purbo awalnya menangis karena istrinya juga seorang perawat.
Ia menegaskan, dirinya hanya meneruskan aspirasi dari warga saja.
"Sungguh, saya juga menangis dengan kejadian tersebut. Apalagi istri saya juga perawat, tapi saya harus meneruskan aspirasi warga," ungkap Purbo, Jumat.
6. Ada Makam Keluarga Korban
Ketua RT ini mengaku, dirinya sebenarnya tak tega untuk menolak pemakaman jenazah perawat tersebut.
Menurutnya, perawat yang meninggal karena virus corona ini, juga mempunyai keluarga yang dimakamkan di TPU Sewakul.
"Keluarga almarhumah juga ada yang dimakamkan di Sewakul meski bukan warga kami,"ujar Purbo.