Pekerja Serabutan Asal Blitar Sikat Ponsel yang Tertinggal di Atas Kotak Infak
Saat itu ponsel milik korban tertinggal di atas kotak infak yang tidak jauh letaknya dari area tempat keran wudlu
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pria berinisial EW berurusan dengan Unit Reskrim Polsek Tenggilis Mejoyo, Rabu (15/4/2020).
EW gasak sebuah ponsel milik jemaah masjid di dalam gedung sekolah yang beralamat di Jalan Raya Tenggilis Mejoyo, Kalirungkut, Rungkut, Surabaya.
Warga Blitar ini mengaku mencuri karena terdesak biaya kebutuhan hidup.
Kapolsek Tenggilis Mejoyo Kompol Kristiyan Beorbel Martino mengatakan, pelaku mencuri ponsel merek Xiaomi milik seorang jemaah berinisial HW (51) warga Rungkut, Surabaya, yang sedang menjalankan ibadah salat zuhur.
Saat itu ponsel milik korban tertinggal di atas kotak infak yang tidak jauh letaknya dari area tempat keran wudlu berada.
Saat teringat keberadaan ponselnya terakhir kali di lokasi tersebut, korban lantas mencarinya, sayang ponsel terlanjur raib.
"Begitu selesai salat lalu korban ingat bahwa ponselnya tadi ditaruh di kotak amal," katanya, Jumat (17/4/2020).
Korban menduga bahwa ponselnya raib dibawa oleh seorang pria, yakni EW yang sebelumnya berpura-pura melaksanakan ibadah salat di masjid tersebut.
Baca: Maling Tinggalkan Pesan di Papan Tulis, Ternyata Masih di Bawah Umur
Baca: Update Kasus Covid-19 di Indonesia Hari Ini: 31.211 Spesimen Dinyatakan Negatif Corona
Baca: Polisi: Pencuri Helm Mengaku Ketua Anarko Sindikalis Indonesia Gemar Hisap Ganja dan Minum Miras
"Korban baru ingat kalau saat salat ada pelaku yang ikuti dia masuk tempat salat. Kemudian korban dan saksi yang melihat bahwa ada pelaku yang tadi pura-pura salat," terangnya.
Korban yang masih mengingat wajah dan ciri-ciri si pelaku, lantas mengejarnya hingga ke sebuah gang yang tak jauh dari lokasi masjid.
Tak pelak, ungkap Kristiyan, saat dilakukan penggeledahan terhadap sebuah tas ransel yang dibawa korban, terbukti ponsel milik korban teronggok di dalamnya.
"Dia di kejar sampai ke Gang Kauman pas digeledah ternyata benar," terangnya.
Saat diinterogasi, Kristiyan mengatakan pelaku ternyata baru sekali menjalankan aksinya.
Hal itu karena didasari oleh motif ekonomi atau terdesak kebutuhan biaya hidup selama merantau di Kota Surabaya.
"Baru sekali dia aksinya, motif ekonomi sih. Kerjanya serabutan, ganti-ganti," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Modus Pura-pura Salat, Pria Blitar Gasak Ponsel Jemaah Masjid Surabaya Demi Penuhi Biaya Hidup