Kronologi dan Penjelasan RSUP Kariadi Semarang soal Puluhan Dokter Positif Virus Corona
Menurut dia, pasien yang dirawat ketika itu mengalami keterlambatan identifikasi Covid-19 dan baru terdeteksi selepas pasien dioperasi
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Menurut dia, kendala yang banyak ditemui saat ini adalah masyarakat tidak jujur menyampaikan riwayat kesehatan dan perjalanannya selama ini.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pihaknya telah menyiapkan beberapa langkah penanganan pasien non-Covid-19 agar mengurangi risiko penularan.
"Yakni dengan mengurangi interaksi langsung dengan pasien non-Covid-19. Kami sedang mengembangkan pelayanan sistem online. Jadi pasien cukup telepon atau telemedicine agar dapat berkonsultasi langsung dengan dokter. Selanjutnya akan diberikan layanan," jelasnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan 14 April 2020, ada 34 tenaga medis yang positif Covid-19 dan ada juga tambahan dari beberapa keluarganya yang juga ikut tertular.
Semua tenaga medis tersebut orang tanpa gejala (OTG) terdiri dari enam dokter spesialis, yakni empat dokter spesialis bedah saraf, seorang dokter spesialis penyakit dalam, dan seorang dokter anak.
Selain itu, ada juga 24 PPDS yang 15 di antaranya spesialis bedah, enam dokter, dua pegawai fisioterapi, seorang tenaga administrasi, dan seorang tenaga perawat.
Kemudian, dari kelompok bedah mengalami lonjakan sangat tinggi, yakni ada 15 dokter bedah, empat dokter bedah saraf, dan lima peserta pendidikan dokter spesialis (PPDS) obstetri.
Agus menyebutkan, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakitnya sejak bulan Januari hingga April di antaranya orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 896 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 313 orang.
Selanjutnya, positif Covid-19 sebanyak 112 orang dengan 57 di antaranya pegawai RSUP Kariadi Semarang.
Namun, setelah melakukan tes swab, sebanyak sembilan pegawai hasilnya negatif Covid-19.
Kemudian, pasien sembuh sebanyak 11 orang, pasien meninggal 27 orang, 11 di antaranya pasien positif dan 11 pasien negatif, dan lima orang masih menunggu hasilnya.
Sampai hari ini, lanjut dia, ada dua petugas medis di rumah sakitnya meninggal dunia di tengah merebaknya pandemi Covid-19.
Kedua perawat yang meninggal tersebut diketahui berinisial RI (52), seorang perawat warga Gedawang, Banyumanik, yang bekerja di RSUP Kariadi Semarang diduga terinfeksi Covid-19 pada Jumat (17/4/2020) pukul 10.55 WIB.
Baca: Santainya Singa-singa Rebahan di Jalan, Dampak akibat Afrika Selatan Lockdown
Satu lagi yaitu NK (38), perawat warga Ungaran, Kabupaten Semarang, yang bekerja di RSUP Kariadi Semarang terinfeksi positif Covid-19 dan meninggal dunia pada Kamis (9/4/2020).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.