Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Antre Sembako, Ribuan Warga Berdesakan di Rumah Gubernur Kaltim di Masa Pandemi Virus Corona

warga mengaku rela berdesak-desakan demi mendapati paketan sembako, walaupun takut terjangkit virus corona.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Antre Sembako, Ribuan Warga Berdesakan di Rumah Gubernur Kaltim di Masa Pandemi Virus Corona
KOMPAS.com/ZAKARIAS DEMON DATON
Warga Samarinda berdesak-desakan di rumah pribadi Gubernur Kaltim Isran Noor antrean sembako, Kamis (23/4/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Seruan jaga jarak atau pun di rumah saja selama masa pandemi virus corona sepertinya tak diacuhkan warga di Samarinda, Kalimantan Timur.

Hal itu terlihat Kamis (23/4/2020) saat ribuan warga tampak berdesak-desakan di kediaman Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor.

Mereka mengantre pembagian sembako oleh Isran Noor rumah pribadinya, Jalan Adipura Nomor 21 Perumahan Karpotek, Sungai Kunjang, Samarinda.

Warga memadati di sepanjang jalan depan rumah Isran Noor hingga jalur tersebut penuh sesak.

Dari depan gerbang rumah Isran Noor tampak petugas Satpol PP satu persatu membagikan sembako.

Adapun paket bantuan yang diberikan kepada warga berupa beras lima kilogram, telur ayam satu piring, gula pasir satu kilogram dan minyak goreng satu liter.

Dilansir Kompas.com, dari informasi yang diterima , sebanyak 1.000 paket bantuan yang diberikan ludes seketika.

Berita Rekomendasi

Febrianti, warga Sungai Kunjang mengaku rela berdesak-desakan demi mendapati paketan sembako, walaupun takut terjangkit virus corona.

"Mau enggak mau Mas. Kita butuh juga (sembako)," kata dia di lokasi.

Febrianti mengaku dapat informasi dari tetangga ada pembagian sembako di rumah pribadi gubernur. Karena lokasinya tak jauh dari rumah dia juga datang mengantre.

"Setelah antre panjang akhirnya dapat. Syukurlah," kata dia sambil membawa paketan meninggalkan lokasi pembagian.

Sementara, warga lain yang tak kebagian meluapkan kekecewaan.

Farhan misalnya, mengaku sudah mengantri sejak pukul 13.00 Wita, namun tak kebagian hingga pulang dengan tangan kosong.

"Kecewa berat saya. Kalau hanya disiapkan buat 1.000 orang saja percuma Pak, warga yang nyoblos dia enggak sedikit Pak," kata dia kesal.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas