Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

500-an Mortir Ditemukan di Lokasi Tambang Semen diCirebon, Diduga Peninggalan Zaman Jepang

Pekerja tambang menemukan bahan peledak yang diduga digunakan pada perang zaman masa lalu.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in 500-an Mortir Ditemukan di Lokasi Tambang Semen diCirebon, Diduga Peninggalan Zaman Jepang
istimewa
Petugas gabungan saat mengevakuasi ratusan mortir yang ditemukan di areal pertambangan pabrik semen Desa Palimanan Barat, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon, Minggu (26/4/2020). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Pekerja tambang menemukan bahan peledak yang diduga digunakan pada perang zaman masa lalu.

Sebanyak 500-an mortir pada Jumat (24/4/2020) kira-kira pukul 13.30 WIB.

Mortir-mortir itu ditemukan saat para pekerja tengah menambang bahan baku semen di kawasan tersebut.

Selanjutnya petugas Unit Jibom Satbrimob Polda Jabar diterjunkan ke lokasi untuk menindaklanjuti penemuan mortir itu.

Sebanyak 500 mortir ditemukan di areal pertambangan pabrik semen Desa Palimanan Barat, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon.

Baca: Mekanisme Pembagian JPS Gemilang dari Pemprov NTB, Desa Jadi Titik Awal Distribusi

Baca: PSBB Surabaya Raya Mulai 28 April 2020, Khofifah Sebut Ada 6 Hal yang Dibatasi

Baca: Di Tengah Wabah Corona, Via Vallen Sisihkan Harta dan Bagikan Makanan di Depan Rumahnya untuk Warga

Petugas gabungan pun telah mengevakuasi ratusan mortir itu pada Minggu (26/4/2020).

Berita Rekomendasi

Kapolresta Cirebon, Kombes Pol M Syahduddi, didampingi Kapolsek Gempol, Kompol Ali Mashar, mengatakan, mortir itu jenisnya berbeda-beda.

Menurut dia, mortir-mortir yang ditemukan di areal pertambangan bahan baku semen itu merupakan amunisi campuran.

"Dari mulai SMB hingga SMR, amunisi mortir 60 Comando dan amunisi mortir 81," kata Ali Mashar melalui pesan singkatnya, Senin (27/4/2020).

Ia mengatakan, mortir jenis tersebut biasa digunakan untuk amunisi meriam Arhanud, Kavaleri, dan Armed.

Diduga ratusan mortir tersebut merupakan peninggalan masa penjajahan Jepang.

Seluruh mortir itu telah dievakuasi dengan cara ditimbun menggunakan tanah dan garam agar tidak lagi membahayakan bagi pekerja tambang.

Evakuasi itu melibatkan Unit Jibom Satbrimob Polda Jabar, Detasemen C Satbrimob Polda Jabar, Polresta Cirebon, dan Kodim 0620/Kabupaten Cirebon telah mengevakuasi ratusan mortir itu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas