Pembunuhan PSK di Surabaya, Duit Rp 800 Dibayar Nyawa, Ini Kata-kata yang Bikin Junaidi Naik Pitam
Gara-gara cowok pemakai jasa prostitusi tak mau bayar, nyawa seorang PSK berakhir dengan tragis.
Editor: Hendra Gunawan
Pelaku yang masih memendam nafsu bercinta jadi tak terkendali.
Junaidi juga kesal mendengar ucapan IPS.
Ia masih marah mengingat kata-kata teman kencan yang dikenal lewat aplikasi MiChat itu.
"Kalau tidak punya uang, jangan booking saya," kata Junaidi menirukan perkataan korban saat konferensi pers daring, Kamis (23/3/2020).
Tak lama setelah itu terjadilah perkelahian hebat.
Junaidi lalu mengambil pisau dapur dan menusuk leher korban.
IP pun tersungkur di depan lift apartemen di lantai delapan tak jauh dari unit tempat tinggal korban.
Setelah itu Junaidi kabur.
"Kami tangkap di kawasan Kecamatan Sawahan Surabaya di tempat kerjanya," kata Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Sandi Nugroho, Kamis (23/4/2020).
Kata Sandi, tersangka teridentifikasi melalui rekaman CCTV seputar apartemen.
Baju yang dikenakan tersangka identik dengan baju yang ada dalam rekaman CCTV apartemen.
Baca: Cerita Pelaku Bunuh Teman Kencan Seusai Bercinta di Apartemen: Saya Mau Main Lagi Dia Nolak
Junaidi juga sudah mengakui perbuatannya.
Junaidi yang merupakan pegawai pabrik makanan kripik usus di Surabaya mengaku menyesal membunuh teman kencannya, IPS, di lantai 8 sebuah apartemen di Surabaya Barat, Rabu (22/4/2020) dini hari.
IPS sendiri asal Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) yang menyewa apartemen bulanan di Kota Surabaya untuk tempat bercinta.