BKSDA Subulussalam Masih Berupaya Diteksi Keberadaan Harimau di Desa Lae Langge
Adapun video yang menampilkan penampakan harimau di kebun kelapa sawit, menurut Hadi, bukan dari tim BKSDA melainkan rekaman karyawan perkebunan
Editor: Eko Sutriyanto
Biasanya, pekerja dodos atau pemane kebun Rasumin hanya empat orang.
Mengenai harimau yang kerap berkeliaran di kebunnya, Rasumin mengaku sudah lama.
Rasumin mengaku di kebunnya terdapat kali yang bagus dan diduga disukai harimau untuk mandi.
Dikatakan, selama ini setiap pagi selalu ada bekas jejak sang harimau di sekitar kebun Rasumin.
Beberapa waktu lalu bahkan harimau kerap mencakar benda apapun di sana seperti jeriken dan kayu.
Selain Rasumin, harimau kerap berkeliaran juga diakui M Umar Ego Satria Kerani perkebunan kelapa sawit PT Indo Sawit Perkasa (ISP).
Menurut Umar, untuk penampakan secara langsung baru tadi sore.
Namun, katanya selama ini memang karyawan di perusahaan itu kerap menemui bekas jejak harimau di areal kebun.
Namun belum ada kejadian harimau mencelakai manusia di sana. Meski demikian, jejak-jejak harimau melintas itu juga membuat takut pekerja.
Sebelumnya, dua pekan lalu juga sempat heboh kabar tiga warga Jambi Baru di Sultan Daulat yang melihat harimau saat bekerja di hutan.
Ketiga warga ini terjebak sehingga arus memanjat pohon kayu untuk menghindari serangan harimau.
Ketiganya pun berhasil lolos setelah malam dan dikabarkan selamat.
Kemudian, beberapa waktu lalu jejak harimau juga ditemui di Desa Suka Maju, Desa Bawan dan Gunung Bakti.
Kasus kemunculan harimau sumatera di Subulussalam sudah berulangkali.
Kasus terakhir terjadi Februari lalu. Kawanan harimau sumatera muncul dekat permukiman di Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Februari lalu.
Kawanan harimau ini dilaporkan melintas di jalan nasional hingga membuat pengendara terkejut.
Baca: Rekomendasi Lontong Kupang Enak di Surabaya, Ada yang Buka Sejak 1980-an
Selain itu, harimau juga sempat menerkam sejumlah ternak lembu milik masyarakat setempat.
Salah satu kawanan harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang selama ini berkeliaran dan memangsa ternak warga di Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Kamis (5/3/2020) malam berhasil ditangkap.
Namun, beberapa hari setelah ditangkap, BKSDA Aceh mengkonfirmasi mentranslokasi atau melepasliarkan harimau sumatera yang berhasil ditangkap di Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam.
Menurut Agus Arianto harimau tersebut akan dilepasliarkan kembali setelah dilakukan pemeriksaan kondisi kesehatan dan lainnya menyeluruh.
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul BKSDA Aceh Gagal Rekam Harimau Sumatera yang Berkeliaran di Subulussalam