Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BKSDA Subulussalam Masih Berupaya Diteksi Keberadaan Harimau di Desa Lae Langge

Adapun video yang menampilkan penampakan harimau di kebun kelapa sawit, menurut Hadi, bukan dari tim BKSDA melainkan rekaman karyawan perkebunan

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in BKSDA Subulussalam Masih Berupaya Diteksi Keberadaan Harimau di  Desa Lae Langge
Capture Video Pekerja Sawit
Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) terekam kamera ponsel karyawan perusahaan (20/4/202) petang di areal perkebunan kelapa sawit PT Asdal Prima Lestari di Desa Lae Langge, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam. 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Khalidin

TRIBUNNEWS.COM, ACEH  – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah II Subulussalam belum berhasil mendeteksi Harimau Sumatera  (Panthera Tigris Sumatrae) yang berkeliaran di areal perkebunan kelapa sawit Desa Lae Langge, Kecamatan Sultan Daulat.

Ini diungkapkan Kepala Seksi Wilayah II BKSDA Subulussalam, Hadi Sofyan kepada Serambinews.com Rabu (29/4/2020).

Menurut Hadi, pihaknya sudah menurunkan tim ke lokasi penampakan harimau sumatera sejak minggu lalu untuk memonitor dan memasang camera trap.

Namun, sejauh ini BKSDA belum berhasil mengidentifikasi sang harimau.

Enam kamera trap yang dipasang di lokasi terkait gagal merekam hewan dilindungi ini.

Adapun  video yang menampilkan penampakan harimau di kebun kelapa sawit, menurut Hadi, bukan dari tim BKSDA melainkan rekaman karyawan perkebunan.

BERITA REKOMENDASI

Dalam hal ini, BKSDA kata Hadi berencana akan menambah  pemasangan kamera trap di lokasi yang dilintasi harimau tersebut.

Sejauh ini BKSDA telah memasang enam unit kamera trap di areal perkebunan Desa Bawan yang selama ini menjadi lintasan harimau namun gagal merekam.

Baca: Wabah Corona Tak Akan Mampu Bungkam Raungan Harimau Malaya

“Video yang beredar itu diambil oleh karyawan PT ISP, yang areal perkebunannya berbatasan langsung dengan kawasan hutan produksi bang,” ujar Hadi.

Menurut Hadi, pemasangan kamera trap penting guna mengidentifikasi harimau terkait.

BKSDA, kata Hadi tidak bisa serta merta menangkap sang harimau.


Dengan teridentifiksinya harimau terkait, BKSDA selanjutnya melakukan pengusiran dengan menurunkan pawang yakni Syarwani Sabi alias Kakek Carwani.

Secara terpisah, Camat Sultan Daulat, Rahmat Fadli mengakui jika harimau masih berkeliaran di wilayah Desa Bawan.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas