Penjelasan Ibu Kos yang Usir 3 Perawat RSUD Bung Karno Solo: Tidak Ada Pemaksaan dan Pengusiran
Siti Mutmainah, ibu kos yang mengusir 3 perawat RSUD Bung Karno Solo, akhirnya buka suara dan menjelaskan peristiwa tersebut.
Editor: Whiesa Daniswara
"Saya WA kepada anak-anak itu, dengan berat hati dan demi keamanan bersama, untuk pindah ketempat yang lebih aman."
"Tidak ada pemakasaan dan pengusiran," katanya.
Pesan itu kemudian direspon baik dengan dibalas "iya bu nanti gak papa, nanti barang-barangnya kami ambil" kata Siti menirukan balasan WA tersebut.
Baca: 5 Fakta Pengusiran 3 Perawat RSUD Bung Karno Solo, Kronologi Kejadian hingga Pengakuan Pemilik Kos
Baca: Begini Kondisi Tiga Perawat RSUD Bung Karno Solo yang Diusir dari Indekos
Selain itu, dia juga mengklarifikasi soal postingan di Instagram yang mengatakan adanya himbauan dari Kepala Puskesmas Grogol untuk meminta tiga perawat untuk pindah.
"Itu tidak benar, karena bu Kepala Puskesmas (Grogol) hanya mengeshare dan menginformasikan bila RSUD Bung Karno sebagai RS rujukan Covid-19," tandasnya.
Akan Dilaporkan
Pihak RSUD Bung Karno berencana melaporkan kasus pengusiran tiga perawat dari kos di Solo.
Tragedi terusirnya 3 perawat RSUD Bung Karno Solo dari indekosnya di Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo berbuntut panjang.
Pasalnya kasus tersebut bakal dibawa ke ranah hukum dengan dilaporkan oleh pihak RSUD Bung Karno Solo ke Polres Sukoharjo.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo membenarkan, akan ada pelaporan atas kasus tersebut ke Polres Sukoharjo.
Baca: Tak Main-main, Wali Kota Solo Laporkan Ibu Kos yang Usir Tiga Perawat ke Polisi
Baca: Tiga Perawat di Solo Diminta Pindah Kos, Bidan Pemilik: Tak Ada Pengusiran
"Yang melapor ya dokter di RSUD Bung Karno," papar Rudy ditemui disela-sela rapat dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo di Balai Kota Solo, Selasa (28/4/2020).
Dari informasi yang diterima TribunSolo.com, yang akan melaporkan tragedi yang menimpa anak buahnya yakni Direktur RSUD Bung Karno, dr Wahyu Indianto.
Adapun yang mendasari pelaporan tersebut menurut Rudy agar tidak terjadi kasus serupa di wilayah lain atau perawat lain.
Apalagi menurut dia kasus yang terjadi di Solo menjadi sorotan, terlebih perawat yang tinggal di kos tersebut juga membayar.