Kisah Penyapu Koin di Jembatan Sewo Indramayu, Antara Tradisi dan Mitos yang Dipercaya Warga
Tradisi menyapu koin di Jembatan Sewo Kabupaten Indramayu rupanya tidak terlepas mitos
Editor: Hendra Gunawan
"Ada 67 orang tewas di tempat dalam kondisi terbakar. Hanya satu penumpang yang selamat, dan itu seorang bayi laki-laki, terus sekarang katanya di Jakarta," ujar dia.
Semenjak kejadian itu, pengendara yang melemparkan koin di Jembatan Sewo semakin banyak.
Cara Menyapu yang Ekstrem
Cara masyarakat mengais rezeki dengan menyapu koin di Jembatan Sewo Kabupaten Indramayu tergolong ekstrem dan menantang maut.
Pasalnya, jembatan yang berada di perbatasan Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Subang itu merupakan akses utama Jalur Pantura Jawa yang biasa dilintasi ribuan kendaraan berbagai ukuran setiap harinya.
Tidak jarang pengendara yang melintas itu melaju dengan kecepatan tinggi.
Hal ini yang kerap mengakibatkan kecelakaan, terutama saat momen mudik Lebaran di mana volume kendaraan semakin meningkat.
Seorang penyapu koin, Carta (40) mengatakan, tidak sedikit para penyapu jalan termasuk dirinya hampir tertabrak mobil yang melintas.
"Sudah banyak yang kecelakaan, yang terserempet," ujar dia kepada Tribuncirebon.com di Jembatan Sewo, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Kamis (7/5/2020).
Disampaikan dia, mereka yang mengalami kecelakaan biasanya tidak berhati-hati.
Saat hendak mengambil koin mereka tidak melihat ada kendaraan yang melaju karena takut koin yang dilempar direbut penyapu koin di dekatnya.
Hal ini pula yang membuat polisi selalu membubarkan penyapu koin setiap kali momen Lebaran tiba karena dikhawatirkan akan terjadinya kecelakaan.
"Setiap mau Lebaran pasti dikejar-kejar polisi, saya juga sampai lari ke sana," ujar dia.
Karena sudah merupakan tradisi sejak zaman dahulu dan komitmen para penyapu koin agar lebih berhati-hati, pihak polisi pun mengizinkan namun tetap melakukan pengawasan.