Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Geger Suara Dentuman Misterius di Jawa Tengah, Ini Dugaan BMKG

Seorang warga di Jepara bernama Rico mendengar suara dentuman sekitar pukul 00.00 WIB.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Geger Suara Dentuman Misterius di Jawa Tengah, Ini Dugaan BMKG
Facebook
Viral suara dentuman terdengar warga di Sukoharjo, Sragen, dan Boyolali 

*LAPAN Tegaskan Tidak Ada Kaitan dengan Asteroid

*Tidak Terkait Aktivitas Pesawat Militer

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagian besar warga yang ada di wilayah Jawa Tengah dihebohkan suara dentuman misterius.

Suara dentuman terjadi di beberapa kabupaten/kota di Jawa Tengah seperti Kota Semarang, Jepara, Solo, dan lainnya.

Seorang warga di Jepara bernama Rico mendengar suara dentuman sekitar pukul 00.00 WIB.

Tidak hanya warga di Jepara, di Kota Semarang ada juga warga yang mendengar suara dentuman.

"Semarang daerah (Jalan) Singa juga dengar tapi jam 01.00 pas," kata warga bernama Fatih.

BERITA REKOMENDASI

Di Sragen warga juga mendengar suara serupa. Mariana warga Kecamatan Sragen Kota mendengar suara dentuman sekitar pukul 01.00 WIB. Saat itu dirinya mengaku sedang menonton televisi di rumah.

"Suaranya 'dung', begitu," ujarnya.

Menurutnya suara dentuman tersebut tidak berlangsung lama, hanya sekitar beberapa detik. "Sebentar hanya beberapa detik," kata Mariana.

Nirwan warga di Sumber, Solo juga mendengar suara yang sama. Ia mengaku mendengar suara dentuman sangat keras sekitar pukul 00.25 wib.

Baca: Sejumlah Pejabat Teras Gedung Putih Terpapar Covid-19

Baca: Doni Monardo Blak-blakan soal Penanganan Corona: 2 Bulan Tak Tidur di Rumah, Kondisi Terkini RS

Baca: Terbongkarnya Kebohongan Penjual Daging Sapi yang Ternyata Babi, 1 Tahun Jualan Diolesi Boraks

Baca: 1.113 Pemudik Naik Travel Ilegal, Sudah Bayar Tiket 4 Kali Lipat Tapi Disuruh Balik Lagi ke Jakarta

"Suaranya seperti menggema begitu," ujar Nirwan.


Sementara itu, BMKG masih belum dapat mengetahui penyebab dan mengkonfirmasi suara dentuman yang dimaksud.

“Kalau dari meteorologi, kumpulan awan dari tengah malam sampai sahur cuma di sekitaran pesisir selatan awan-awan petirnya.

Sementara dari Geofisika tidak terpantau adanya aktivitas seismik, jadi jawaban sementara belum bisa mengkonfirmasi suara dentuman yang sebenarnya,” ujar Kasi Data dan Observasi Stasiun Meteorologi BMKG Kelas II Ahmad Yani Semarang, Yoga Sambodo.

Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara, Setyoajie Prayoedhie menjelaskan suara tersebut bukanlah akibat aktivitas gempa tektonik.

"Dari hasil monitoring kami, suara dentuman tersebut tidak terkait dengan aktifitas seismik (gempa tektonik) baik yang dipicu aktivitas sesar lokal seperti Baribis Kendheng, maupun aktifitas zona subduksi selatan Jawa," ujarnya.

Setyoajie telah meninta data ke pos pemantauan gunung merapi bahwa tidak ada aktivitas erupsi yang menimbulkan suara dentuman.

Bagaimana dengan isu yang menuturkan suara misterius itu berasal dari meteor yang melintas dekat bumi.

"Kalau meteor ke bumi itu akan hancur ketika melewati lapisan ozon bumi. Jika tak melewati lapis ozon, mustahil juga suaranya ketika melintas terdengar," ujarnya.

Namun, berdasarkan data analisis meteorologis yang diterima, sebagian besar awan hujan lebih terkonsentrasi di utara dan pesisir selatan Jawa, kondisi ini juga menyebabkan sambaran petir pada Minggu-Senin (10-11/5) pada pukul 23.00 WIB- 05.00 WIB.

Distribusi petir, kata dia, sebagian besar terkonsentrasi pada wilayah utara, barat laut, barat, barat daya, selatan dan tenggara Jawa Tengah.

"Sehingga kecil kemungkinan suara dentuman tersebut dipicu aktifitas sambaran petir," jelasnya.

Meskipun demikian, lanjutnya, mengingat luasnya daerah yang merasakan dentuman tersebut, perlu kajian lebih lanjut terkait penyebab pastinya, karena banyak faktor bisa menjadi penyebabnya.

Penyebab lain yang bisa memicu suara keras, bersumber dari sonic boom (shock waves/gelombang kejut) dari pesawat jet ketika melebihi kecepatan suara maupun aktifitas vulkanik.

Kini BMKG masih mencari sumber dentuman misterius itu.

"Kepada masyarakat, diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,"kata Setyoajie.

Kepala Penerangan dan Perpustakaan Lanud Adi Soemarmo Solo, Kapten Sus Bambang Supriyatno mengatakan tidak ada jadwal latihan pesawat militer saat terjadinya suara dentuman misterius di sebagian besar wilayah Jawa Tengah.

"Kalau di jadwal yang saya lihat tidak ada latihan terbang malam. Home base kan di Madiun(Lanud Iswahyudi)," ujarnya.

Memang kata Bambang, pada bulan Ramadan tahun lalu ada latihan terbang malam hari namun untuk tahun ini tidak ada.

"Kalau dulu itu latihan terbang malam. Latihan siang diganti malam, jadi seakan-akan membangunkan sahur," ujarnya.

Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin mengatakan suara dentuman misterius yang didengar sebagian besar warga di Jawa Tengah bukan berasal dari aktivitas benda langit.

"Suara dentuman itu tidak ada yang bersumber dari langit yang bisa didengar dari banyak wilayah," kata Thomas.

Thomas menduga suara dentuman tersebut sumbernya dari wilayah terdekat alias lokal.

"Suara bersumber dari sumber lokal," ujarnya.

Dia juga menjelaskan asteroid memiliki jarak yang sangat jauh, melebihi jarak antara Bumi dan Bulan.

Jadi tidak ada kaitan suara dentuman dengan asteroid seperti yang dikabarkan belakangan ini akan mendekati bumi.

"Tidak ada info asteroid," ujar Thomas. (Tribun Network/mam/kps/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas