KIsah Perjuangan Siswa di Riung NTT Agar Bisa Ikut Ujian Secara Daring
Para pelajar tersebut terpaksa harus berjalan kaki hingga beberapa kilometer untuk mendapatkan signal
Editor: Eko Sutriyanto
Rasa putus asa hampir tak ada dalam benak mereka meskipun signal atau jaringan internet kadang hilang muncul saat mereka akses jaringan.
Siswa SMA Katolik Recis Bajawa, Ebit Bolong, mengatakan, ia bersama enam orang sahabatnya tak pernah berhenti untuk berjuang mencari signal.
Baca: Isi dan Pesan Cerita Si Kumbi Anak Jujur: Tamu Masa Depan TVRI Belajar dari Rumah, SD Kelas 1-3
Ebit mengatakan, satu hari menjelang UAS, ia dan ayahnya harus pergi mencari signal untuk mendapatkan jaringan internet.
Satu hari sebelum mengikuti UAS mereka harus mendapatkan link dari sekolah untuk bisa mengikuti UAS online.
Saat tiba di tempat tujuan mencari signal, jaringan internet hilang dan terpaksa ia dan sang ayah harus mencari signal di tempat yang lain.
"Satu hari menjelang ujian, kami pergi cari signal ke tempat yang biasanya ada jaringan, karena kami harus mendapatkan link dari sekolah untuk bisa ujian online tetapi saat itu kosong signalnya," ungkap Ebit, ketika dihubungi Pos Kupang dari Kota Bajawa ke Riung Barat, Senin (18/5).
Ebit mengatakan, UAS Online SMA Katolik Regina Pacis Bajawa dimulai Senin (11/5) hingga Sabtu (16/5).
Meskipun susah, Ebit tak putus asa.
Baca: Fakta Unik Kelabba Maja, Bukit yang Dijuluki Painted Hillsnya di Nusa Tenggara Timur
Sekitar pukul 22.00 Wita, Minggu (10/5) Ebit mengajak sang ayah mencari signal ditempat lain demi mendapatkan link tersebut.
"Terus sekitar jam 10 malam saya dan bapak turun ke kebun arah perbatasan Manggarai Timur mencari signal. Sampai di kebun, puji Tuhan ada signal dan saya bisa mendapatkan linknya," kisah Ebit.
Keesokan harinya Ebit dan dua temannya langsung menuju kebun dimana ada lokasi jaringan internet.
Jaraknya sekitar 3 kilometer dari Kampung Theding.
Rupanya ia dan dua temannya kurang beruntung.
Ketika tiba di tempat tujuan signal hilang.