Gara-gara BLT, Dua Orang di Sinjai Duel Dengan Senjata Tajam, Asdar Tewas Ditikam Anwar
Gara-gara bantuan langsung tunai (BLT) dua orang tetangga melakukan aksi duel dengan senjata tajam
Editor: Hendra Gunawan
Anggota Polsek Sinjai Borong dan Polres Sinjai, Sulawesi Selatan menjaga rumah pelaku penikaman Anwar (24) di Dusun Tomantang, Desa Bonto Sinala, Kecamatan Sinjai Borong, Senin (25/5/2020).
Ada belasan polisi yang berjaga-jaga di rumah korban maupun di dekat rumah duka.
Polisi tampak berjaga di depan rumah pelaku dengan berpakaian seragam.
Sedang Anwar sudah diamankan di Polres Sinjai. Dan korban Andi Asdar dimakamkan di kebunnya.
Pada Rabu (24/5/2020) petang Anwar bin Kadir (41) menikam tetangganya bernama Asdar (43) hingga tewas.
Anwar membunuh Asdar (43) dengan cara menikam korban pada bagian dadanya.
Aksi perkelahian dan penikaman ini dipicu adu mulut istri Anwar bernama Marlena (40) dengan Asdar.
Mereka terlibat cekcok kepada korban karena Anwar dan Marlena tak dapat Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Rumah Pelaku Dijaga Aparat
Anggota Polsek Sinjai Borong dan Polres Sinjai, Sulawesi Selatan masih melakukan penjagaan di rumah pelaku penikaman Anwar (41) di Dusun Tomantang, Desa Bonto Sinala, Kecamatan Sinjai Borong, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, Selasa (26/5/2020).
Ada belasan polisi yang berjaga-jaga di rumah korban maupun di dekat rumah duka pagi ini .
Polisi tampak berjaga di teras dan depan rumah pelaku dengan berpakaian seragam.
Sedang Anwar bersama istrinya Marlena sudah diamankan di Polres Sinjai untuk menjalani proses hukum.
Dan korban Andi Asdar sudah dimakamkan di kebunnya sendiri kemarin.
Pada Minggu (24/5/2020) petang Anwar bin Kadir (41) menikam tetangganya bernama Asdar (43) hingga tewas.
Anwar membunuh Asdar (43) dengan cara menikam pada bagian dadanya.
Sebelumnya terlibat aksi penikaman terjadi aksi adu mulut yang melibatkan istri Anwar bernama Marlena (40) dengan Asdar.
Melihat perang mulut itu, Anwar keluar dari rumahnya dan berkelahi dengan korban hingga menikamnnya.
Plt Kepala Desa Bontosinala, Andi Mulyati menyampaikan bahwa Anwar tidak mendapat BLT desa yang nilainya Rp 270 ribu per bulan karena masih banyak warga lainnya di desa itu lebih layak mendapatkan bantuan ketimbang dirinya.
Meski ia sudah didata oleh tim petugas pencatat desa. " Jadi tidak semua warga yang sudah didata dapat bantuan. Hanya yang memang miskin, nah Pak Anwar ini sebagai pengusaha mebel dan miliki mobil," kata Mulyati.
Hanya saja peristiwa itu terjadi kerena kedua belah pihak tersinggung hingga adu mulut dan terjadi penikaman.
Ia berharap agar masyarakat setempat tetap menjaga keamanan dan tidak melakukan aksi pelanggaran hukum. (Samsul Bahri)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Keluarga Tak Mau Kubur Jenazah Korban Penikaman di Sinjai