Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kronologi Lengkap Kemarahan Risma Akibat Mobil Lab PCR dari BNPB Justru Dialihkan ke Kota Lain

Berikut kronologi mobil lab PCR dari BNPB yang seharusnya untuk Kota Surabaya justru dikirim ke Tulungagung hingga Lamongan dan buat Risma marah.

Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Daryono
zoom-in Kronologi Lengkap Kemarahan Risma Akibat Mobil Lab PCR dari BNPB Justru Dialihkan ke Kota Lain
Kolase Surya.co.id (Istimewa)
Kronologi lengkap mobil lab PCR dari BNPB yang seharusnya untuk Kota Surabaya justru dikirim ke Tulungagung hingga Lamongan dan buat Risma marah. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut kronologi dari kemarahan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini karena mobil lab PCR yang merupakan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) justru dikirim ke wilayah lain.

Awalnya, Pemkot Surabaya mendapatkan bantuan mobil lab PCR dari BNPB untuk menangani Covid-19.

Baca: Anak Buah Prabowo Heran Risma Ngamuk Gara-gara Mobil PCR : Kok Sering, Gak Ada Cara Lain?

Di mana terdapat dua mobil lab PCR yang akan digunakan untuk melakukan tes massal terhadap warga Surabaya.

Mobil lab bio safety level 2 ini mampu mendeteksi orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP).

Penggunaan mobil bantuan dari BNPB tersebut bisa mengetahui hasil pemeriksaan dalam waktu 40 menit.

Berikut kronologi dari kemarahan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini karena mobil lab PCR yang merupakan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) justru dikirim ke wilayah lain.
Berikut kronologi dari kemarahan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini karena mobil lab PCR yang merupakan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) justru dikirim ke wilayah lain. (Istimewa/ surya.co.id)

Dengan menggunakan PCR teknologi terbaru dari Korea Selatan.

Bantuan itu seharusnya diterima oleh Pemkot Surabaya, pada Kamis (28/5/2020) lalu.

Berita Rekomendasi

Namun, setelah bantuan dari BNPB datang, warga Surabaya tidak bisa melakukan tes hingga sebanyak dua kali.

Hal itu dikarenakan yang pertama, mobil lab PCR bantuan dari BNPB dibawa ke Sidoarjo.

Kejadian ini berlangsung, pada Kamis (28/5/2020) sesaat setelah mobil lab PCR sampai.

Padahal Pemkot Surabaya belum sempat menggunakan sama sekali bantuan dari BNPB tersebut.

Baca: Risma Marah karena Mobil PCR Batal Tes di Surabaya, Beralih ke Kota Lain Padahal Warga Sudah Antre

Baca: Tangis dan Kemarahan Risma Saat Mobil PCR Dialihkan ke Daerah Lain: Itu Saya Ngemis-ngemis Mintanya

Kegagalan warga Surabaya untuk melakukan tes kembali dirasakan, pada Jumat (29/5/2020) pagi.


Di mana kala itu pemkot sudah mempersiapkan untuk melakukan pemeriksaan kepada sejumlah warganya.

Satu daerah yang awalnya akan menjadi titik pemeriksaan adalah warga di Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Surabaya.

Saat itu baik warga maupun para petugas pengecekan sudah melakukan persiapan.

Namun mobil lab PCR yang seharusnya digunakan malah dikirim ke wilayah lain.

Disebutkan menggunakan mobil lab PCR dari BNPB ke wilayah lain tidak berkoordinasi dengan pemkot Surabaya.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, mengamuk soal bantuan mobil PCR dari BNPB. Begini kronologi dan akhir ceritanya.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, mengamuk soal bantuan mobil PCR dari BNPB. Begini kronologi dan akhir ceritanya. (Tangkap layar Instagram @surabayakabarmetro via KOMPAS.com)

Beberapa warga yang sudah antusias untuk melakukan pemeriksaan Covid-19 diharuskan menunggu dengan waktu yang cukup lama dan tanpa kepastian.

Selang beberapa saat, Pemkot Surabaya mendapatkan informasi apabila mobil lab PCR justru dibawa ke wilayah lain.

Yakni ke daerah Tulungagung dan juga Lamongan, Jawa Timur.

Insiden ini yang kemudian membuat Risma naik pitam.

Kekesalan ini ditumpahkan oleh Risma melalui sambungan telepon kepada seseorang yang tidak diketahui identitasnya.

Baca: Viral Tri Risma Marah saat Mobil PCR Bantuan untuk Surabaya Diboikot: Siapa yang Gak Bisa Kerja?

Baca: VIRAL Video Tri Risma Marah-marah, Geram Mobil PCR Bantuan Diserobot: Kalau Mau Boikot Jangan Gitu

Risma mengaku sangat kecewa dengan peristiwa ini yang justru bisa menghambat penanganan Covid-19 di Surabaya.

Terlebih Surabaya kini berstatus zona merah setelah ribuan warganya dinyatakan positif Covid-19.

Tak hanya itu, Kota Surabaya juga disebut sebagai episentrum baru untuk kasus Covid-19 di Indonesia.

Kemudian Risma mengatakan, pihak pemkot sudah berusaha keras mengajak warganya untuk melakukan pemeriksaan.

Pasalnya, untuk membuat warga Surabaya mau menjalani tes bukanlah suatu perkara yang mudah.

Dibutuhkan sosialisasi hingga akhir bulan April lalu agar warga Surabaya mau melakukan rapid test dan swab.

Setelah banyak warga yang setuju untuk mengikuti tes, justru bantuan dua mobil lab PCR digunakan di wilayah luar Surabaya.

Dalam video yang diunggah di kanal YouTube Kompas TV, Jumat (29/5/2020), Risma kini tengah melakukan koordinasi langsung dengan BNPB terkait solusi dari insiden ini.

Dengan menggunakan dua mobil bantuan, Pemkot Surabaya sudah berencana untuk memeriksa 2000 warganya.

Pemeriksaan itu awalnya akan diselenggarakan selama lima hari, terhitung mulai Kamis (28/5/2020) lalu.

Baca: Risma Menangis Terima Bantuan BIN yang Sudah Dinantikan Berbulan-bulan Akhirnya Tiba di Surabaya

Baca: Warga yang Positif Covid-19 di Surabaya Melonjak, Ini Tanggapan Risma

Dan kemudian akan berakhir pada Senin (1/6/2020) mendatang.

Kemudian saat ini, Pemkot Surabaya masih melakukan pendataan perihal jumlah warganya yang membutuhkan pemeriksaan.

Serta data terkait jumlah warga yang sudah melakukan rapid test maupun swab di beberapa fasilitas kesehatan.

Pemkot Surabaya hingga saat ini sudah melakukan tes kepada 21 ribu lebih warganya selama satu bulan terakhir.

(Tribunnews.com/Febia Rosada)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas