Seratusan Warga Bersajam Jemput Paksa Jenazah PDP Dari Rumah Sakit, Petugas Ketakutan dan Pasrah
Insiden penjemputan paksa jenazah pasien dalam pengawasan terjadi itu terjadi secara mendadak.
Editor: Hendra Gunawan
"Tidak ada yang bayar, semua perawatan ditanggung oleh rumah sakit," kata Harmin, via telepon, Minggu (31/5/2020).
Menurut Harmin, dari total 329 pasien, 53 orang diantaranya sudah dinyatakan sembuh dan kembali ke rumahnya.
Sedangkan pasien meninggal dunia, akibat covid ini yakni 30 orang, dan yang lainnya di rawat.
Harmin menyebutkan, pendapatan RS milik pemerintah ini tetap berjalan seperti hari sebelumnya, meski selama pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) poly umum di RS Dadi tutup.
"Pendapatan di RS Dadi itu pendapatan utamanya dari pelayanan Jiwa dan itu tidak menurun, karenarn pasien jiwa tetap tdk berpengaruh sama covid. Mereka (pasien jiwa) tetap terlayani," katanya.
Pelayanan jiwa dan pasien covid lanjut Harmin itu memiliki blok berbeda, sehingga pelayanannya bisa terfokus.
Ia mengungkapkan, khusus untuk pelayanan swab, itu hanya melayani yang rawat inap saja dan tidak untuk umum.
Ditambahkan Harmin, RS Dadi tidak me menganjurkan tim medis mengunakan rapid test untuk mengecek pasien Corona, pasalnya akurasinya hanya sampe 30 %. (*)
(Kompas.com/Hendra Cipto)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jenazah PDP Diambil Paksa Keluarga dari RS Dadi Makassar"